AYER KEROH MELAKA – BILIKANALOGI.WEB.ID – Sanggar Bunga Rosina Kota Dumai sukses curi perhatian ratusan warga Melaka dalam pembukaan Persembahan Kesenian Etnik Nusantara di Festival Pendekar Antarabangsa 2024 di Ayer Keroh, Melaka, Malaysia pada Sabtu (10/11/24). Sanggar Bunga Rosina menampilkan tari kreasi dengan tajuk Zapin Rajuk Rindu dan tari Bunga Rosina dengan jumlah 6 (enam) orang penari.
Sanggar yang berasal dari Kota Dumai ini memantapkan langkah untuk mengikuti kegiatan tersebut walau tanpa bantuan biaya dari donatur manapun. Dana yang digunakan asli dari dana sanggar mereka sendiri. Tapi mereka tidak putus asa untuk berpartisipasi dalam kegiatan itu, dengan semangat anggota yang berkobar membuat penampilan mereka menjadi mulus lagi bagus.
Sanggar Bunga Rosina diundang oleh penyelenggara festival dengan maksud untuk dapat menerima penghargaan kategori “Ikon Pendukung Seni Budaya”, tentunya ini mengharumkan nama Kota Dumai di Mancanegara lewat bidang seni dan budaya. Hj Warisya Sierang selaku pimpinan menjelaskan, penerimaan penghargaan ini berkat geliat mereka dalam mengembangkan dan melestarikan kesenian Melayu sejak berdirinya perkumpulan ini.
“Dengan prestasi internasional ini, saya sangat bangga bisa mengharumkan nama Kota Dumai sebab memperolehnya tidaklah mudah. Selain membiayai secara mandiri kami juga membina penari-penari dengan berbagai kultur yang berbeda.” Katanya.
Menurutnya, sanggar ini bisa berkembang dan maju berkat persatuan dan kesatuan dari setiap anggota di dalamnya.
Keberhasilan meraih anugerah internasional ini membuat Sanggar Bunga Rosina mendapat kehormatan mewakili Indonesia untuk tampil memukau di Festival Pendekar Antarabangsa 2024, Ayer Keroh, Melaka, Malaysia.
“Harapan saya untuk acara ini semoga terus berlangsung kolaborasi kesenian dan kebudayaan yang dapat meningkatkan dan mempererat ikatan solidaritas antar bangsa, serta dapat menjadi sarana menciptakan ketahanan budaya masing-masing bangsa melalui pelaku-pelaku seni dan budaya dalam mengaktualisasikan karya-karya seni terhadap warisan budaya tradisional bangsa.” Harap Warisya.