BA – Dalam perdebatan global mengenai perubahan iklim, seni mulai diakui sebagai medium yang efektif dalam membentuk tata kelola lingkungan. Para ahli dan seniman terkemuka menggarisbawahi peran penting seni dalam membangun kesadaran, memicu perubahan, dan mendorong intervensi langsung terhadap krisis lingkungan.
Seni: Menyampaikan Pesan Perubahan Iklim dengan Cara yang Kuat
Lula Rappoport, koordinator komunitas di Gallery Climate Coalition, menekankan bagaimana abstraksi perubahan iklim seringkali menjadi kendala bagi kebijakan bermakna.
“Seni memiliki kekuatan untuk membuat yang abstrak menjadi nyata dan mendekatkan isu perubahan iklim kepada publik,” katanya.
Salah satu contoh konkret adalah karya Lauren Bon, “Bending the River”, yang memanfaatkan seni sebagai sarana intervensi langsung pada infrastruktur ekologi.
Peran Seni dalam Pengambilan Keputusan Global
Organisasi seni seperti TBA21 Thyssen-Bornemisza Art Contemporary memainkan peran penting di panggung internasional. Di Konferensi Kelautan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOC) yang akan berlangsung di Nice, Prancis, TBA21 memimpin lebih dari 20 kegiatan termasuk pameran, lokakarya, dan diskusi panel.
Menurut Markus Reymann, direktur TBA21, seni dan budaya dapat menghidupkan kembali hubungan manusia dengan lingkungan dan penghuninya.
“Prakarsa ini menegaskan peran penting seni dalam pengambilan keputusan politik tingkat tinggi,” ujarnya.
Salah satu pameran unggulan, “Menjadi Lautan: Sebuah Perbincangan Sosial tentang Lautan,” menampilkan karya lebih dari 20 seniman yang mengeksplorasi tantangan utama yang dihadapi oleh lautan dunia.
Kolaborasi sebagai Kunci Transformasi
Seniman Ahmet Ogut menganjurkan integrasi seniman sebagai mitra setara dalam proyek lingkungan sejak tahap awal. Ogut mengutip proyek Stasiun Luar Angkasa Perkotaan karya Angel Borrego Cubero dan Natalie Jeremijenko sebagai contoh pendekatan artistik yang mendalam. Proyek ini mendaur ulang emisi bangunan dan menanam makanan di dalam ruangan, menggabungkan seni dengan solusi keberlanjutan praktis.
“Kita memerlukan kolaborasi di mana seniman tidak hanya diundang untuk mengestetika, tetapi juga berkontribusi secara strategis,” tegasnya.
Membangun Solidaritas Melalui Seni
Ogut menyoroti bahwa seni dapat membantu mematahkan ilusi keterpisahan manusia dari planet ini. Ia menyatakan,
“Masa depan tidak terletak pada deklarasi besar, tetapi pada solidaritas kecil yang konsisten. Di situlah seni dimulai.”
Pendekatan ini menunjukkan bahwa seni bukan hanya tentang ekspresi visual, tetapi juga memiliki potensi untuk menciptakan dampak nyata melalui kolaborasi lintas sektor.
Menghidupkan Harapan Melalui Kreativitas
Seiring berkembangnya ancaman lingkungan, seni memegang peran penting dalam membentuk narasi baru yang menggugah rasa tanggung jawab kolektif. Dengan melibatkan seniman, ilmuwan, dan pembuat kebijakan, seni dapat menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.