Denpasar, (BA) – Kementerian Kebudayaan menutup seluruh rangkaian CHANDI 2025 pada Kamis malam, 4 September 2025. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan forum ini memperkuat visi-misi menjadikan budaya sebagai instrumen perdamaian dunia. “Partisipasi delegasi mengubah CHANDI 2025 jadi lebih dari sekadar pertemuan kebudayaan,” ujarnya dalam keterangan pers Jumat (5/9/2025).
Deklarasi Kunci: “Bali Cultural Initiative”
Melibatkan 40 negara, pertemuan menghasilkan Bali Cultural Initiative Declaration—komitmen bersama mempromosikan budaya untuk melindungi nilai luhur dalam pembangunan global yang berkelanjutan dan inklusif. Intinya: budaya bukan cuma arsip masa lalu, tapi soft power yang konkret untuk diplomasi dan perdamaian.
Isu yang Dibedah Selama 3 Hari
-
Pelestarian warisan budaya
-
Diplomasi budaya lintas negara
-
Pembiayaan masa depan kebudayaan
-
Penguatan aksi iklim berbasis budaya
-
Inovasi seni dan media
“Budaya adalah alat yang kuat untuk diplomasi dan pembangunan perdamaian,” tegas Fadli. Ia mengajak kolaborasi global agar komunitas damai bisa tumbuh dan berkelanjutan.
Apa Selanjutnya?
Semangat kolaborasi CHANDI 2025 diharapkan menular ke kemitraan nyata lintas negara. “Semoga semangat kolaborasi, persatuan, dan kreativitas yang tercermin dalam CHANDI 2025 terus menginspirasi kemitraan antarbangsa,” kata Fadli.