Aceh, (BA) – Slank akhirnya gagal manggung di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, setelah dibatalkan secara sepihak oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh. Sedianya, band rock asal Jakarta ini dijadwalkan akan menghibur warga Aceh pada Sabtu (25/10/2025) malam. Dewan Kesenian Aceh (DKA) berharap pembatalan ini tidak menimbulkan preseden buruk bagi citra berkesenian di Aceh.
Ketua DKA, Dr. Teuku Afifuddin, menyebut pembatalan konser Slank ini menyiratkan situasi berkesenian di Aceh yang kurang kondusif. Apalagi, menurutnya konser ini memiliki misi kampanye anti narkoba.
“Padahal seharusnya konser ini dapat berdampak positif bagi Aceh, karena ada misi pencegahan dan pemberantasan peredaran narkotika melalui panggung seni dan hiburan rakyat,” ujarnya.
Seharusnya, kata dosen Institut Seni Budaya Indonesia di Aceh tersebut, ajang seni yang mengampanyekan nilai-nilai positif diberi ruang untuk bertumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. “Jadi seharusnya kita dukung bersama, karena ini juga menyangkut citra Aceh di mata orang luar,” tukasnya.
Batalnya konser Slank, dikatakannya, dapat berdampak bagi iklim usaha dan pariwisata di Aceh. Pun demikian, sambung Teuku Afifuddin, setiap pagelaran seni budaya dalam bentuk apa pun memang wajib diselaraskan dengan nilai-nilai islami yang dijunjung tinggi masyarakat Aceh. Pada konser yang digelar ini, dikatakannya, tidak ada hal yang mencederai pelestarian syariat Islam.
“Sepanjang tidak mengangkangi nilai-nilai luhur keacehan, sejatinya semua pihak mendukung dan mempermudah setiap event yang berlangsung. Karena ada banyak manfaat yang dapat diraih dari kegiatan tersebut, misalnya perputaran ekonomi selama acara. Hal ini banyak sekali membantu rakyat kecil,” pungkasnya.







