Pemanasan El Nino, Masyarakat Di Minta Waspada

News1002 Dilihat

Pekanbaru, Bilikanalogi.com – El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Secara garis besar, Indonesia memang mulai memasuki musim kemarau sehingga cuacanya panas atau suhunya meningkat, tetapi fenomena El Nino lebih meningkatkan suhu lebih tinggi dari biasanya.

Yang perlu dilakukan adalah penyesuaian dari kita untuk menghadapi fenomena tersebut, baik kesiapan fisik maupun penyesuaian lainnya.

Misalnya, bagi daerah yang rawan kekeringan perlu menghemat persediaan air, bagi petani perlu menyiapkan tanaman yang cocok dengan musim kemarau, bagi pemangku kepentingan perlu menyiapkan jangkar untuk memitigasi dan mengantisipasi dampak sosial, ekonomi akibat kekeringan.

Sebanyak 32 dari 34 provinsi di Indonesia akan dilanda kemarau parah akibat El Nino. Riau merupakan salah satu dari dua provinsi yang tak terdampak kemarau parah tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menjelaskan, pengaruh fenomena ini tergantung pada kategorinya. Jika ringan-sedang, akan kurang berpengaruh di wilayah bagian barat Indonesia, jika kuat hingga sangat kuat, maka potensinya terjadi kekeringan panjang.

Prakirawati BMKG Pekanbaru, Fitri N. A menerangkan, El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

“Jadi, wilayah yang paling terdampak El Nino adalah wilayah yang lebih dekat dengan Samudera Pasifik,” jelas Fitri.

el nino
Ilusrasi

Saat ini, wilayah Riau masih pada puncak musim hujan. Riau akan mengalami kekeringan pada periode Juni-Agustus. Meski begitu, prediksinya masih cukup basah dan tidak sekering wilayah lain.

Menurut data yang didapat Liputan6.com dari Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, akan ada sebanyak 32 provinsi yang dilanda kekeringan pada Agustus 2023 mendatang. Tercatat hanya Riau dan Papua Barat saja yang punya intensitas hujan di atas 100 mm per bulan.

Data Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dikutip dari liputan 6, ada 9 provinsi di Sumatera yang akan terdampak El Nino pada Agustus nanti. Yakni Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung dan Sumatera Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *