Pemilihan Duta Bahasa Riau 2025: Menjaga Warisan Melayu di Era Digital

Pendidikan11 Dilihat

Pekanbaru, (BA) – Bahasa tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga cerminan nilai, budaya, dan identitas sebuah bangsa. Dalam upaya melestarikan bahasa Melayu, akar dari Bahasa Indonesia, Balai Bahasa Riau menggelar acara Puncak Pemilihan Duta Bahasa Riau 2025 di Aula Poltekkes Kemenkes Riau.

Acara yang dihadiri berbagai tokoh ini mengedepankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga martabat bahasa di tengah derasnya arus digitalisasi.

Bahasa: Warisan yang Harus Dijaga

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Riau, Mimi Yuliani, dalam sambutannya menegaskan bahwa bahasa adalah kekayaan yang harus dilestarikan bersama.

“Duta Bahasa akan menjadi ujung tombak pelestarian bahasa dalam era digital. Tidak hanya bahasa daerah, penguasaan bahasa asing juga penting untuk diplomasi dan pengembangan diri,” jelas Mimi.

Ia berharap pemuda Riau dapat menjadi generasi yang cerdas, bijak, tangguh, dan fasih dalam berbahasa, tidak hanya sebagai pelestari bahasa daerah, tetapi juga sebagai inspirasi dalam penggunaan bahasa santun di tingkat global.

Tanggung Jawab Sebagai Duta Bahasa

Mimi mengajak seluruh masyarakat, termasuk para finalis, untuk menjadi agen perubahan.

“Jadilah duta yang bukan hanya membawa gelar, tetapi juga bertanggung jawab dan berdampak nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Ruang Pembelajaran untuk Generasi Muda

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Umi Kulsum, menambahkan bahwa ajang ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ruang pembelajaran.

“Generasi muda harus mampu menjaga bahasa daerah tanpa melupakan pentingnya penguasaan bahasa asing. Jadilah inspirasi dalam penggunaan bahasa yang bijak dan santun,” ujarnya.

Misi Pelestarian di Tengah Era Globalisasi

Dalam era digital, bahasa menjadi kunci dalam menghadapi tantangan globalisasi. Pemilihan Duta Bahasa Riau 2025 ini menjadi simbol harapan bahwa generasi muda Riau tidak hanya bangga akan Bahasa Indonesia dan Melayu, tetapi juga mampu menjadi duta budaya yang membawa nilai-nilai luhur bangsa ke panggung dunia.

Acara ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mencetak pemuda-pemudi yang peduli akan bahasa, tangguh menghadapi perubahan, dan mampu menjadikan bahasa sebagai alat diplomasi dan pengabdian kepada masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *