
BA – BANDAR PEDADA – Seni pertunjukan tradisi Lukah Gilo di Kabupaten Siak kembali dihidupkan melalui program Residensi Seni Helat Warisan Tradisi Pertunjukan 2025. Bertempat di Desa Bandar Pedada, program residensi ini menghadirkan maestro seni tradisi bersama komunitas Bedelaw Malay Artistic serta para seniman lokal dan generasi muda Siak.

Program yang berlangsung selama 8 hari ini diawali dengan observasi langsung ke kampung asal Lukah Gilo. Tradisi ini dikenal sebagai salah satu seni pertunjukan adat Melayu yang sarat nilai magis, gerak atraktif, serta simbol harmoni antara manusia, alam, dan kekuatan leluhur.

Kolaborasi Komunitas Seni dan Generasi Muda
Residensi ini melibatkan seniman pelatih dan pegiat komunitas seni lokal, yang selama pelatihan tidak hanya belajar gerakan Lukah Gilo, tetapi juga memahami filosofi, sejarah, serta nilai budaya di balik tradisi tersebut. Di akhir program, peserta akan tampil dalam showcase pertunjukan Lukah Gilo yang diperagakan langsung oleh anggota komunitas.
“Kesenian Lukah gilo memiliki kekuatan tersendiri sebagai identitas daerah. Kita ingin menghadirkan kembali semangat itu ke ruang-ruang kreatif anak muda hari ini,” ujar Mu’ammar Ghadafi sebagai Koordinator Program Residensi Seni Lukah Gilo daerah Siak 2025.
Program ini turut menghadirkan Kepala Desa Bandar Pedada yang juga seorang seniman lokal, sebagai salah satu stakeholder pendukung revitalisasi tradisi daerah.

Pelestarian Tradisi dan Dokumentasi Budaya
Selain pertunjukan, residensi ini juga menghasilkan dokumentasi berupa karya fotografi budaya yang merekam aktivitas pelatihan, proses kreatif, hingga pentas pertunjukan. Dokumentasi tersebut akan dipublikasikan sebagai bagian dari upaya pengarsipan dan promosi tradisi seni pertunjukan Melayu di Kabupaten Siak.
Bagian dari Helat Warisan Tradisi Pertunjukan 2025
Residensi Lukah Gilo Siak menjadi salah satu rangkaian kegiatan Helat Warisan Tradisi Pertunjukan 2025 yang sebelumnya telah menggelar residensi seni Kompang di Bengkalis,Gendang Silat di Meranti, Calempong Onom di Kuansing, Musik tradisional di Kampar, hingga seleksi antologi tulisan budaya Melayu Riau.
Acara puncak Helat Warisan Tradisi Pertunjukan akan digelar pada 9-10 Agustus 2025, menghadirkan peluncuran buku antologi budaya, pertunjukan seni kolaborasi, dan pameran fotografi residensi dari berbagai kabupaten/kota di Riau.

Informasi lebih lanjut:
Perkumpulan Musik Tradisi Warisan Melayu
Instagram: @warisanmelayuriau @helatwarisan
WA Center: 0812-6639-9346