WARISAN MELAYU TERBITKAN BUKU ANTOLOGI TULISAN, M. FAUZAN: INI BENTUK DUKUNGAN AKAN LITERASI DI RIAU

Pewarisan kebudayaan patut dilakukan oleh setiap insan, ini bukan tanggung jawab pribadi, tapi tanggung jawab bersama

Pekanbaru – BA – Perkumpulan Musik Tradisi Warisan Melayu menggelar seleksi Antologi Tulisan dengan tema “Warisan Budaya Takbenda” pada 25/06/2025. Kegiatan ini dibuka untuk umum, pelajar dan mahasiswa se-Provinsi Riau. Pelajar dan mahasiswa terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut, hal tersebut ditandai dengan banyaknya yang mengirim tulisan melalui formulir online.

Salah satu penulis menerima penghargaan

Fauzan selaku direktur program menjelaskan seleksi Antologi Tulisan ialah kegiatan memilih 10 Karya terbaik dan menerbitkan tulisan tersebut kedalam bentuk buku sebagai Output dari kegiatan Workshop Literasi dari Helat Warisan Tradisi Pertunjukan beberapa waktu lalu. Hal ini dilakukan untuk menciptakan stimulus literatur bagi pelaku seni lintas komunitas yang saling terhubung dengan berbagai informasi terkait Warisan Budaya sehingga narasi nilai pada kearifan lokal tersebut dapat jadi pemicu dalam proses Pemajuan Kebudayaan daerah, khususnya di provinsi Riau.

Agenda Antologi juga dimeriahkan oleh dua penampil kesenian, Allen Trendi dan sanggar Daulat. Allen Trendi menampilkan tari zapin Siak yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Sedangkan sanggar Daulat menampilkan tari kreasi Melayu yang berakar dari tradisi di Riau. Dua penampil ini mengambil peran dalam peluncuran buku tersebut.

Allen Trendi selaku pegiat, pewaris Zapin Tradisi Siak

Antologi tulisan termasuk program yang didukung penuh oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui Platform Dana Indonesiana 2025. Dengan adanya dukungan ini menjadikan Warisan Melayu memantapkan langkah untuk menggali potensi-potensi generasi muda dalam dunia literasi.

Budi Setiawan, Ketua Warisan Melayu menyebut, Antologi Tulisan termasuk kedalam salah satu Sub Program Helat Warisan Pertunjukan.

“Kami berkomitmen untuk menciptakan ruang bagi generasi muda dan seniman untuk peduli akan literasi. Menulis bukan sekadar mencatat; ia sebuah tindakan heroik untuk mengabadikan. Setiap kata yang tertuang menjadi jangkar yang menambatkan sejarah, cerita, dan kearifan lokal agar tak hanyut. Melalui tinta dan kertas—atau layar digital—kita menjamin bahwa kekayaan budaya takkan pernah pudar menjadi sekadar bisikan masa lalu, melainkan akan terus bernapas dan menginspirasi generasi mendatang. Literasi adalah nafas panjang sejarah.” Tegasnya.

Potret para penulis antologi Tulisan Warisan Takbenda 2025

Dengan adanya antologi tulisan ini, Warisan Melayu berharap akan memiliki dampak yang besar bagi dunia seni, budaya dan literasi di Riau.

“Kita percaya dan yakin, buku ini bisa menjadikan referensi untuk mahasiswa-mahasiswa yang mengkaji tentang itu. Dan semoga bisa bermanfaat kepada khalayak ramai.” Tutup Budi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *