Pekanbaru, (BA) — Menindaklanjuti surat edaran Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru tentang Gotong Royong Massal dalam rangka menyambut penilaian Adipura, Sekolah BMW melaksanakan kegiatan gotong royong yang berlangsung selama dua hari, tepatnya pada 14–15 November 2025, pukul 07.00–10.00 WIB.
Kegiatan ini diikuti oleh hampir seluruh warga sekolah, mulai dari guru, tenaga kependidikan, hingga siswa. Dengan tingkat partisipasi yang mencapai 80–100%, gotong royong berlangsung dengan tertib, antusias, dan penuh semangat kebersamaan.
“Persiapan kami lakukan secara bertahap. Kami membentuk tim koordinasi, menyusun jadwal, membagi area kerja, serta memastikan ketersediaan alat kebersihan. Informasi kegiatan juga kami sampaikan langsung kepada guru dan wali kelas, kemudian diteruskan kepada siswa dan orang tua melalui grup WhatsApp. Harapannya semua berjalan tertib dan terarah.” ungkap Febrina Olifia, S.Pd., Gr sebagai kepala sekolah SMP – SMA Bina Mitra Wahana (15/11)
“Tentu. Kami membentuk tim dokumentasi dari guru, tenaga kependidikan, dan humas. Seluruh kegiatan direkam dalam foto dan video, lalu diunggah ke media sosial sekolah dan dikonsolidasikan dengan akun resmi Dinas Pendidikan. Ini sebagai bukti pelaksanaan sekaligus untuk edukasi publik.” tambahnya.
Persiapan dan Pelaksanaan Kegiatan
Sebelum kegiatan dilaksanakan, pihak sekolah telah melakukan sejumlah persiapan, antara lain:
- Pembentukan tim koordinasi yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, melibatkan guru serta beberapa siswa.
- Penyusunan jadwal kegiatan, pembagian area kerja, serta penunjukan tim dokumentasi.
- Penyampaian informasi kepada guru, orang tua, dan siswa melalui grup WhatsApp.
- Instruksi kepada siswa untuk membawa perlengkapan gotong royong seperti sapu lidi, cangkul, tajak, parang, kain lap, sekop, ember, dan lain-lain.
- Pemeriksaan ketersediaan alat kebersihan dan penyediaan kantong sampah tambahan oleh sekolah.
- Koordinasi khusus bersama wali kelas yang mendampingi siswa selama kegiatan.
“Alhamdulillah, partisipasi sangat tinggi. Hampir seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan terlibat aktif. Wali kelas turut mendampingi siswa, sementara tenaga kependidikan membantu di area yang membutuhkan tenaga lebih besar. Kebersamaan ini menjadi kekuatan utama kami.” ungkap Febrina Olifia
Fokus Utama Gotong Royong
Berdasarkan edaran Dinas Pendidikan, sekolah menetapkan beberapa titik prioritas pembersihan, antara lain:
- Ruang kelas
- Toilet sekolah
- Halaman dan taman
- Kantin
- Selokan dan drainase
- Tempat sampah terpilah
- Area hijau dan penanaman pohon
- Lubang biopori
Setiap kelas menerima area tugas masing-masing, sementara guru dan tenaga kependidikan bertindak sebagai koordinator serta pengawas.
Kegiatan berjalan efektif dengan pembagian kelompok siswa yang bekerja secara terarah. Petugas kebersihan turut membantu memastikan keamanan serta kelancaran proses gotong royong.
Dokumentasi dan Publikasi
Sebagai bentuk laporan pelaksanaan dan dukungan terhadap program Dinas Pendidikan, pihak sekolah:
- Menugaskan tim humas, tenaga kependidikan, dan guru untuk mengambil foto dan video.
- Mengunggah dokumentasi ke berbagai media sosial sekolah seperti Instagram dan TikTok.
- Berkolaborasi dengan akun resmi Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru sesuai instruksi dalam surat edaran.
Publikasi ini tidak hanya menjadi bukti pelaksanaan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
Harapan dari Kegiatan
Melalui pelaksanaan gotong royong massal ini, Sekolah BMW berharap:
- Terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, dan nyaman.
- Terbentuknya karakter siswa yang mencerminkan nilai Pancasila, khususnya nilai gotong royong dan tanggung jawab sosial.
- Meningkatkan kesadaran warga sekolah terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
- Menjadikan gotong royong sebagai kegiatan rutin, bukan sekadar seremonial.
- Memberikan kontribusi nyata bagi penilaian Adipura Kota Pekanbaru.
“Harapan kami sederhana namun sangat penting: kegiatan ini mampu menanamkan kesadaran pada siswa untuk peduli terhadap lingkungan. Kami ingin gotong royong menjadi budaya yang terus hidup di sekolah, bukan hanya kegiatan tahunan. Selain itu, kami berharap upaya ini dapat membantu Pekanbaru dalam penilaian Adipura.” ungkap Febrina Olifia
Gotong royong massal yang dilaksanakan Sekolah Sekolah Bina Mitra Wahana tidak hanya menjadi bagian dari instruksi Dinas Pendidikan, tetapi juga menjadi gerakan nyata untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan sejak dini. Melalui kebersamaan dan kerja kolektif, seluruh warga sekolah menunjukkan komitmen kuat terhadap kebersihan, kesehatan, dan kenyamanan lingkungan pendidikan.







