Festival Seni Budaya Melayu Riau 2025: Menghidupkan Warisan Budaya di Tengah Modernisasi

Pekanbaru, (BA) – Festival Seni Budaya Melayu Riau resmi dibuka oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid, di Gedung Anjungan Seni Idrus Tintin, Pekanbaru. Festival ini menampilkan ragam pertunjukan seni tradisional yang memperkaya kebudayaan Bumi Lancang Kuning sekaligus menjadi upaya pelestarian nilai-nilai budaya Melayu di tengah derasnya arus globalisasi.

Budaya sebagai Identitas dan Pondasi Bangsa

Gubernur Abdul Wahid menegaskan bahwa budaya bukan sekadar hiburan atau tontonan semata, melainkan pondasi utama kehidupan sebuah bangsa.

“Budaya adalah identitas dan pondasi kehidupan bangsa. Kita harus khawatir karena globalisasi dan digitalisasi membuat budaya lokal semakin terpinggirkan, terutama di kalangan generasi muda,” jelasnya.

Tantangan Modernisasi dan Peran Generasi Muda

Arus modernisasi membawa perubahan gaya hidup yang signifikan, sehingga anak-anak kini semakin jarang mengenal permainan tradisional, pantun, dan sejarah budaya lokal. Gubernur mengingatkan pentingnya upaya bersama untuk menjaga budaya tetap hidup di hati generasi penerus.

“Orang yang kehilangan budaya adalah orang yang kehilangan arah. Budaya bukan untuk disimpan tapi dijalani, maka praktik budaya harus terus dilakukan,” tegas Abdul Wahid.

Festival sebagai Momentum Pelestarian Budaya

Abdul Wahid berharap festival ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah strategis dalam menghidupkan kembali nilai budaya Melayu di masyarakat, terutama bagi anak-anak dan pelajar yang merupakan generasi penerus.

“Festival ini berperan penting dalam transformasi nilai-nilai budaya ke masa depan,” tuturnya.

Partisipasi Komunitas Seni dan Pelajar

Festival tahun ini melibatkan berbagai komunitas seni, pelajar, dan pegiat budaya dari seluruh Riau. Gubernur mengapresiasi keterlibatan ini sebagai langkah positif untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap jati diri dan warisan budaya lokal.

“Setiap pementasan harus melibatkan anak-anak dan siswa sekolah agar nilai budaya tertanam kuat dalam diri mereka,” pungkas Abdul Wahid.

Festival Seni Budaya Melayu Riau 2025 menjadi bukti nyata komitmen Provinsi Riau dalam menjaga dan melestarikan kekayaan budaya di tengah perubahan zaman, sekaligus memperkuat identitas bangsa untuk generasi mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *