APG XII Kamboja, Perjuangan Para Badminton, Emas Pertama Untuk Indonesia

Olahraga245 Dilihat

Kamboja, Bilikanalogi.com – Semangat patriot ditunjukkan oleh tim para badminton Indonesia pada ajang ASEAN Para Games (APG) XII Kamboja.

Semangat Patriot ini membawa Indonesia meraih medali emas pertamanya.

Perjuangan tim para badminton Indonesia meraih medali emas ASEAN Para Games 2023 tidak berjalan mudah.

Mereka mendapat perlawanan sengit dari tim Malaysia dalam final nomor beregu para badminton ASEAN Para Games di Morodok Techo Badminton Hall, Sabtu (3/6/2023).

Bahkan, tim Indonesia sempat tertinggal lebih dulu sebelum membalikkan kedudukan dan memastikan kemenangan.  Dukungan penuh dari ratusan warga Indonesia yang sebagian besar awak kontingen Indonesia juga melecut semangat Hary Susanto dkk saat berjuang meraih emas pertama.

badminton
Atlet para bulu tangkis Indonesia, Dheva Anrimusthi (kiri) dalam partai final nomor beregu putra melawan Amyrul Yazid Ahmad Sibi dari Malysia di Badminton Hall Morodok Techo Stadium, Kamboja, Sabtu (03/06/2023). Indonesia berhasil mengalahkan Malysia dengan skor 2-1 sekaligus sebagai emas pertama kontingen Indonesia di ASEAN Para Games Kamboja 2023. NPC Indonesia/ Agung Wahyudi(Dok. NPC Indonesia)

Di lain sisi, pendukung Indonesia dibuat deg-degan saat tunggal pertama, Fredy Setiawan (SL4), yang diharapkan berhasil menyumbangkan angka pembuka, harus mengakui ketangguhan Mohd Amin Burhanuddin (SL4).  Fredy Setiawan kalah rubber game 21-19, 19-21, dan 18-21.

Lalu, asa meraih medali emas kembali terbuka melalui ganda putra Hafizh Briliansyah Prawiranegara (SU5)/Hary Susanto (SL4).  Hafizh/Hary menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah menang dua gim langsung 21-12 dan 21-16 atas ganda Malaysia Muhamad Zulfatihi (SL4)/Muhammad Fareez (SU5) dua gim langsung 21-12 dan 21-16.

Kemudian, Dheva Anrimusthi (SU5) berhasil memastikan medali emas pertama Indonesia berkat kemenangan yang ia raih atas Amyrul Yazid.  Dheva menang meyakinkan dua set langsung dengan skor 21-13 dan 21-8.

Seusai upacara pengalungan medali, Hafizh Briliansyah menceritakan pengalamannya saat tampil pada final kontra Malaysia.  Dia merasakan tensi pertandingan yang sangat tinggi saat turun bertanding. Sebab, para wakil Malaysia memberikan perlawanan sengit.  “Kami tampil lepas dan memiliki motivasi harus menang dan juara. Hari ini Indonesia harus emas. Itulah pelecut semangat saya pribadi dan Mas Hary untuk menang lawan Malaysia. Tensi saya akui sangat tinggi, namun kami bisa melewatinya,” kata Hafizh dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (3/6/2023) sore WIB.  Sementara itu, Dheva Anrimusthi merasa bersyukur usai jadi penentu kemenangan Indonesia atas Malaysia.

“Sangat bersyukur karena ini emas pertama untuk Indonesia. Terima kasih buat semuanya yang sudah dukung. Emas ini untuk Indonesia, NPC, dan keluarga saya,” ujar atlet asal Kuningan, Jawa Barat tersebut.  Dheva menceritakan bahwa dirinya juga sempat merasa kesulitan saan berjuang melawan wakil Indonesia.

“Tadi kesulitan pasti ada, bagaimana caranya bisa merilekskan di pertandingan penentuan dan mendengarkan instruksi pelatih serta mengeliminasi kesalahan-kesalahan,” ucap Dheva.

Setelah memastikan medali emas, Dheva pun diangkat rekan-rekannya yang masuk ke lapangan sembari membawa bendera Merah Putih.

Para Badminton ditarget 8 medali emas. Untuk sementara satu emas sudah diamankan dari nomor beregu putra.

Sumber : Kompas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *