BILIKANALOGI.WEB.ID – Siapa yang tidak mengenal kampus UGM atau Universitas Gajah Mada. Presiden RI Joko Widodo juga pernah menuntut ilmu di kampus ini. Baru-baru ini UGM telah berhasil mempromosikan mahasiswa doktor pertamanya dari program penelitian ketahanan nasional di Sekolah Pascasarjana.
Dilansir dari laman UGM, Mahasiswa doktor pertama yang telah berhasil dipromosikan doktoral pertamanya dari program penelitian ketahanan nasional adalah Dr Erlan Wijatmoko, S.H., M.Han. Ia menulis disertasi tentang efektivitas Undang-Undang Pembangunan Daerah Pemerintah Aceh.
“Bapak Erlan Wijatmoko berhasil menyelesaikan studi doktoralnya dalam waktu 2 tahun 10 bulan. Ia tidak hanya menjadi mahasiswa doktoral pertama di Program Studi Ketahanan Nasional UGM, tetapi juga mahasiswa doktoral pertama di Indonesia,” ujar Ketua Program Studi Ketahanan Nasional, Prof Dr Armaidy Armawi, di Kampus UGM, Rabu (1/10).
baca juga Studi : Pernikahan Gen Z, Pernikahan Paling Sehat Dibanding Generasi Sebelumnya
Ia berharap Erlan dapat memberikan kontribusi positif saat kembali bertugas sebagai prajurit TNI AD yang ditugaskan di Kodam Iskandar Muda, Aceh. Selain itu, ia juga bisa menularkan ilmu pengetahuan untuk memajukan masyarakat dan turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.
Erlan Wijatmoko merupakan mahasiswa Program Doktor Ilmu Pemerintahan Tannas semester genap tahun 2020, dengan beasiswa dari Kementerian Pertahanan RI. Ia lulus dengan disertasi berjudul Efektivitas Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) dalam Pembangunan Daerah untuk Mewujudkan Ketahanan Ekonomi di Wilayah Aceh Utara. Pembimbing dan ko-pembimbing: Prof Dr Armaidy Armawi, M.Si. dan Prof Ir Teuku Faisal Fathani, S.T., M.T., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. Ia lulus dengan predikat cum laude dengan indeks prestasi kumulatif 3,98 pada 22 Desember 2023.
Dalam disertasinya, ia berfokus pada Undang-Undang Pemerintah Aceh yang dinilai belum efektif dalam memandu kebijakan pembangunan daerah, khususnya dalam memperkuat ketahanan ekonomi Aceh Utara. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya peran dan karakter elit politik baru dalam mengimplementasikan UU Pemerintahan Aceh melalui langkah-langkah yang tepat, ketidakpastian hukum isi UU Pemerintahan Aceh dibandingkan dengan peraturan nasional lainnya, dan minimnya peran masyarakat dalam memberikan umpan balik positif terhadap kebijakan pemerintah daerah. Kondisi-kondisi tersebut berdampak negatif terhadap ketahanan ekonomi Aceh Utara dan membuatnya rentan terhadap ancaman kemiskinan dan kemandirian daerah.
Disertasi Erlan juga telah berhasil dipublikasikan di Jurnal Internasional Terindeks Scopus yakni Journal Sustainability (MDPI) – Scopus Q1 berjudul “Uncovering the Challanges of Sustainable Development in North Aceh: A Pollicy Analysis of Special Transfer Funds”; Journal Heliyon – Scopus Q1 berjudul “Legal Effectiveness in Promoting Development Policies: A Case Study of North Aceh Indonesia”; serta Journal of Infrastrcture, Policy and Development – Socpus Q2 berjudulu “An evaluation of a special governments’s legal structure for alleviating poverty: Role of local government in North Aceh, Indonesia”.