‘Itu Aku’: Perjalanan Malam Jakarta dalam Kolaborasi Mengejutkan Basboi dan The Adams

BA – Pada 18 September 2024, jagat musik Indonesia dihebohkan dengan perilisan single terbaru berjudul “Itu Aku” dari kolaborasi mengejutkan antara rapper Basboi dan band rock legendaris The Adams. Lagu ini menawarkan perpaduan unik antara elemen hip-hop kontemporer dan sentuhan rock klasik yang menjadi ciri khas The Adams, menciptakan sebuah pengalaman musikal yang segar dan menggugah.

Baskara Rizqullah, yang lebih dikenal dengan nama panggung Basboi, menulis lirik lagu ini dengan penuh makna dan kedalaman. “Itu Aku” mengangkat tema perjalanan hidup seorang musisi, menggambarkan dinamika kehidupan malam Jakarta dan dilema pribadi yang dihadapi para seniman dalam mengejar impian mereka.

Pemilihan waktu dini hari sebagai latar belakang lagu menciptakan suasana yang intim dan reflektif. Basboi dengan cerdas menggambarkan kontras antara gemerlap kota Jakarta di malam hari dengan perenungan dalam diri sang tokoh utama. Lirik pembuka “Pukul 2, pukul 3, cruisin’ I di Jakarta” langsung membawa pendengar ke dalam suasana malam kota metropolitan, di mana kehidupan masih berdenyut meski jarum jam telah menunjukkan waktu dini hari.

Penggunaan istilah lokal dan referensi tempat-tempat di Jakarta seperti Senayan, Radio Dalam, dan ASEAN membuat lagu ini terasa dekat dan relevan bagi pendengar Indonesia, khususnya kaum urban. Basboi dengan lihai memadukan bahasa Indonesia dengan istilah Inggris, mencerminkan realitas linguistik kaum muda urban Jakarta yang sering mencampur kedua bahasa tersebut dalam percakapan sehari-hari.

Liriknya yang penuh metafora mengajak pendengar untuk merenungkan makna kesuksesan dan pengorbanan yang harus dilakukan untuk meraihnya. Baris “Siapa yang tinggalkan yang tersayang demi kesempatan?” yang diulang beberapa kali dalam lagu menjadi semacam mantra yang menggambarkan dilema antara ambisi pribadi dan hubungan dengan orang-orang terdekat.

Kolaborasi ini juga menampilkan keahlian The Adams dalam menciptakan aransemen musik yang kaya dan kompleks. Perpaduan antara beat hip-hop yang kuat dengan sentuhan gitar rock menciptakan soundscape yang unik, memberikan nuansa baru bagi kedua artis yang berkolaborasi. Instrumentasi yang kaya ini bukan hanya menjadi latar belakang, tetapi turut berperan dalam menceritakan kisah, menciptakan suasana urban yang dinamis dan penuh energi.

“Itu Aku” bukan sekadar lagu, melainkan potret kehidupan urban kontemporer yang dikemas dalam balutan musik. Lagu ini menggambarkan berbagai aspek kehidupan kota besar, mulai dari kemacetan lalu lintas (“Lalu lintas lumayan, aku lewat Senayan”), gaya hidup mewah (“Swerving in a Bimmer clean”), hingga obsesi terhadap citra diri dan ketenaran (“Muka siapa yang di papan iklan sepanjang jembatan?”).

Namun di balik gemerlap kehidupan kota, Basboi juga menyisipkan pesan-pesan yang lebih dalam. Lirik seperti “Back when aku tak punya, tak makan tak mengunyah” mengingatkan pendengar akan perjuangan awal sang musisi sebelum mencapai kesuksesan. Sementara itu, baris “Buat orang di rumah, walau jarak ni tak dekat” menggambarkan kerinduan dan rasa tanggung jawab terhadap keluarga yang ditinggalkan demi mengejar karir.

Perilisan lagu ini menandai babak baru dalam perjalanan karier Basboi dan membuktikan fleksibilitas The Adams dalam bereksperimen dengan genre yang berbeda. Bagi Basboi, kolaborasi ini menjadi kesempatan untuk memperluas cakrawala musikalnya dan menjangkau audiens yang lebih luas. Sementara bagi The Adams, proyek ini membuktikan bahwa mereka masih mampu berinovasi dan tetap relevan dalam lanskap musik yang terus berubah.

Kolaborasi lintas genre semacam ini diharapkan dapat memperkaya khazanah musik Indonesia dan menginspirasi lebih banyak musisi untuk berani keluar dari zona nyaman mereka. “Itu Aku” menjadi contoh bagaimana dua genre musik yang berbeda dapat dipadukan dengan harmonis, menciptakan karya yang tidak hanya unik secara musikal tetapi juga kaya akan makna.

Lagu ini juga menjadi refleksi tentang industri musik dan budaya pop Indonesia kontemporer. Referensi terhadap gym, nail studio, dan gaya hidup urban lainnya menggambarkan realitas kehidupan selebriti dan tekanan untuk selalu tampil sempurna di mata publik. Namun di balik kilau kehidupan publik ini, Basboi dengan jujur mengungkapkan keraguan dan pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang dihadapi para seniman.

Dengan lirik yang dalam, aransemen musik yang inovatif, dan tema yang relevan, “Itu Aku” diprediksi akan menjadi salah satu lagu hit di penghujung tahun 2024. Lagu ini tidak hanya memantapkan posisi Basboi sebagai salah satu rapper terdepan di Indonesia, tetapi juga membuktikan bahwa The Adams masih menjadi kekuatan yang diperhitungkan dalam perkembangan musik tanah air.

Lebih dari sekadar hits, “Itu Aku” menjadi cermin bagi generasi muda Indonesia yang tengah berjuang mengejar impian mereka di tengah hiruk-pikuk kota besar. Lagu ini mengajak pendengarnya untuk merenungkan harga dari kesuksesan dan pentingnya tetap terhubung dengan akar dan nilai-nilai personal di tengah godaan dunia modern.

Dengan perilisan “Itu Aku”, Basboi dan The Adams tidak hanya menciptakan sebuah lagu, tetapi juga membuka diskusi tentang identitas, ambisi, dan makna kesuksesan dalam konteks masyarakat Indonesia kontemporer. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa musik Indonesia terus berkembang, berani bereksperimen, dan mampu menghasilkan karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga memprovokasi pemikiran.

Source : Sonora.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *