Kunjungan Wisman Melonjak 20%, Pariwisata Indonesia Cetak Rekor Baru di 2024

Budaya32 Dilihat

Jakarta, (BA) – Sektor pariwisata Indonesia terus menunjukkan tren positif dengan mencatat lonjakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 20,17% sepanjang Januari-November 2024. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), hingga November 2024, total kunjungan wisman mencapai 12,66 juta, menjadikannya pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Pertumbuhan Wisatawan dan Strategi Sukses

Pada November 2024, jumlah kunjungan wisman mencapai 1,09 juta. Plt. Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Ni Made Ayu Marthini, mengapresiasi capaian ini sebagai hasil kolaborasi berbagai pihak.

“Kemenparekraf telah membagi dua skenario target pada 2024, yaitu target bawah sebesar 10,41 juta kunjungan dan target atas sebesar 14,3 juta kunjungan. Dengan performa hingga November, kami optimis hasil akhir akan mendekati target atas,” ujar Made.

Dampak Libur Nataru dan Wisnus

Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) diperkirakan akan menjadi pendorong tambahan bagi pencapaian target akhir tahun. Selain itu, wisatawan nusantara (wisnus) juga mencatatkan pertumbuhan signifikan dengan 920 juta perjalanan sepanjang Januari-November 2024, naik 22,81% dibandingkan tahun sebelumnya.

Program Strategis Pariwisata

Pertumbuhan ini tak lepas dari berbagai program pemasaran Kemenparekraf, antara lain:

  • Branding Internasional: Promosi di Kanada, Australia, Tiongkok, dan Asia Tenggara.
  • Partisipasi di Ajang Dunia: Keikutsertaan dalam World Travel Market (WTM) London.
  • Cross Border Tourism: Pengembangan pariwisata perbatasan di Batam dan Bintan.
  • Program Wisnus: Co-branding “Wonderful Indonesia, Di Indonesia Aja Travel Fair”, pengembangan desa wisata seperti Beti Dewi dan Senandung Dewi, serta paket wisata 3B (Banyuwangi, Bali Barat, Bali Utara).

Tren Pariwisata 2025

Memasuki tahun 2025, Kemenparekraf berkomitmen memaksimalkan strategi pemasaran dengan memperhatikan tren wisata baru seperti:

  • Wisata Off-the-Beaten-Track: Eksplorasi destinasi yang belum populer.
  • Wisata Pengalaman: Aktivitas berbasis pengalaman unik.
  • Wisata Minat Khusus: Wisata yang dirancang sesuai hobi atau kebutuhan khusus.

“Tren ini akan menjadi fokus pengembangan strategi pemasaran untuk menjaga momentum pertumbuhan pariwisata,” tambah Made.

Optimisme untuk Pariwisata Indonesia

Capaian luar biasa ini menegaskan keberhasilan Indonesia dalam mengelola sektor pariwisata pasca-pandemi. Dengan strategi yang matang dan kolaborasi lintas sektor, pariwisata Indonesia siap menghadapi tantangan baru di tahun 2025.

Ke depan, diharapkan sektor ini tidak hanya menjadi penyumbang devisa utama, tetapi juga motor penggerak ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *