Kementerian UMKM Perkuat Swasembada Pangan Lewat Pemberdayaan UMKM Pertanian

Jakarta, (BA) – Pemerintah terus mendorong swasembada pangan nasional melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor pangan. Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, menegaskan bahwa langkah ini didukung dengan pengoptimalan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) sebagai ekosistem pemberdayaan UMKM pangan.

PLUT sebagai Pusat Ekosistem Swasembada Pangan

Helvi menyebutkan, PLUT akan berperan sebagai pusat informasi, pelatihan, dan pendampingan UMKM di sektor pangan.
“Di Sumatera Utara, terdapat tiga PLUT di Medan, Dairi, dan Simalungun. Ketiganya diharapkan menjadi motor penggerak bagi pengusaha UMKM pangan untuk lebih mandiri dan berdaya saing,” ujar Helvi, Rabu (22/1/2025).

Selain sebagai pusat informasi, PLUT juga menjadi tempat pendampingan legalitas usaha. Dengan memfasilitasi proses pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB), para pelaku UMKM di bidang pangan diharapkan dapat mengakses pembiayaan dan pasar yang lebih luas.

“Formalitas ini sangat penting, karena UMKM pertanian memiliki peran strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” tambah Helvi.

Potensi Besar UMKM Pertanian

Helvi mengungkapkan, Indonesia memiliki lebih dari 29 juta UMKM di sektor pertanian, yang menjadi kekuatan besar untuk masa depan pangan nasional. Namun, ia juga mengakui bahwa 99 persen dari UMKM tersebut masih tergolong usaha mikro, sehingga memerlukan pembinaan dan dukungan lebih lanjut.

Sebagai langkah strategis, Kementerian UMKM mendorong inisiatif holdingisasi beras untuk memperkuat ketahanan pangan.
“Dengan ribuan Rice Milling Unit (RMU) yang ada, kita bisa mengupayakan holdingisasi dalam kelompok usaha sehingga dapat menghasilkan beras sesuai kelas yang diinginkan pasar,” jelasnya.

Harapan Menuju Kemandirian Pangan

Helvi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mewujudkan kemandirian pangan.

“Kami percaya dengan pengelolaan UMKM yang terorganisir melalui PLUT, ditambah akses legalitas dan penguatan kapasitas usaha, Indonesia mampu mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan,” tutupnya.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi katalisator perubahan besar dalam sektor pangan nasional, dengan memberdayakan UMKM sebagai ujung tombak kemandirian pangan Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *