RABUN BUSUK

Oleh: Wahyu Mualli Bone, Desa Batang Duku, 18 Januari 2025

Puisi24 Dilihat

Jalan di sudut
Tepi tepi
Ikut lekuk
Ragam bentuk

Lari lari kecil
Kaki mungil
Bukan kerdil
Sedikit tengil
Tapi tak degil
Kalau dekil
Tak perlu dikupas cungkil

Ikut sudut
Mengekori buntut
Sedikit bantut
Sejenak berhenti pun tak luput
Tetap di sudut

Salut
Meski lamban tak pernah cemberut
Apakah penakut
Patut dirunut

Salut
Tak pernah dengar carut marut
Apalagi suka menuntut juga pak turut

Tiada yang takut melihat mata buntut
Sekali didekati minta ampun
Busuk
Itu hidup
Bagaimana mati
Mungkin tiada yang membesuk kecuali pelahap bangkai busuk

Sayang
Punya mata tak bisa melihat dengan baik
Sehingga disebut rabun busuk

Itulah dia rabun busuk
Menyukai sudut
Tak bisa disebut
Nanti ribut
Yang terpenting untunglah berkelebihan busuk
Kalau tidak bisa dimungkinkan sudah lama membujur memenuhi aneka tusuk

Dan apalah daya jika maut menjemput
Maka tak pernah dalam sejarah hukum dituntut cabut

Pasangan hidup pastilah maut
Pasangan hidupnya mungkin ikut sedih dimanapun sudut

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *