Pekanbaru, (BA) – Lebih dari 10 ribu masyarakat memadati kawasan Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru pada Jumat (20/6). Upacara penabalan gelar adat kepada Wali Kota Agung Nugroho dan Wakil Wali Kota Markarius Anwar mencatatkan sejarah sebagai salah satu prosesi adat Melayu terbesar yang pernah diadakan di kota ini.
Momen Bersejarah bagi Pekanbaru
Dalam sambutannya, Wali Kota Agung Nugroho menyampaikan rasa syukur dan penghormatan atas dukungan masyarakat. Ia menegaskan bahwa penabalan ini bukan hanya acara seremonial, tetapi juga simbol persatuan.
“Hari ini bukan sekadar penabalan adat, tetapi juga hari sejarah bagi kita semua. Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang hadir meskipun saya tidak dapat menyapa satu per satu,” ujar Agung.
Salat Jumat Berjemaah dan Ziarah untuk Marhum Pekan
Usai acara penabalan, Wali Kota mengajak masyarakat untuk melaksanakan salat Jumat berjemaah di Masjid Raya Pekanbaru. Selain itu, warga juga diajak berziarah ke makam Marhum Pekan, pendiri Kota Pekanbaru, yang terletak di samping masjid tersebut.
Pesan Mendalam untuk Riau yang Bersatu
Dalam pidatonya, Agung menyampaikan pesan menyentuh tentang kondisi Riau saat ini. Ia mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan memulihkan harmoni di tengah tantangan yang ada.
“Kami menyadari bahwa saat ini Riau sedang terluka. Tapi mari kita jahit kembali luka itu. Melayu sejati itu sedih melihat orang susah dan bahagia melihat orang berhasil,” ungkapnya penuh emosi.
Tunjuk Ajar untuk Kepemimpinan yang Bijak
Wali Kota juga meminta doa restu dan tunjuk ajar dari para tetua adat, tokoh masyarakat, dan seluruh warga Pekanbaru agar ia bersama Wakil Wali Kota dapat menjalankan amanah dengan baik.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Bersama, kita dapat memperkuat nilai-nilai Melayu sebagai fondasi kebersamaan dan kemajuan.”
Merawat Marwah dan Tuah Melayu
Penabalan gelar adat ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga marwah budaya Melayu sebagai identitas dan kebanggaan masyarakat Pekanbaru. Agung berharap momentum ini dapat mempererat persatuan dan menjadi langkah awal menuju kemajuan bersama.
“Mari kita rawat marwah ini. Dengan kebersamaan, kita bangun Pekanbaru yang maju, harmonis, dan tetap berpegang pada nilai-nilai budaya Melayu,” tutupnya.