IFC Pekanbaru Gandeng Riau Creative Hub, Fesyen Lokal Riau Kian Siap Tembus Pasar Lebih Luas

Budaya7 Dilihat

Pekanbaru, (BA) — Industri fashion lokal Riau terus bergerak naik. Kolaborasi Indonesia Fashion Chamber (IFC) Pekanbaru dan Riau Creative Hub (RCH) di awal 2025 menjadi salah satu pemantik: memperluas jejaring, membuka ruang promosi, hingga memperkuat pembinaan bagi desainer muda agar produknya tak hanya “berbau lokal”, tetapi juga relevan untuk pasar yang lebih luas.

Kolaborasi yang Menguatkan Ekosistem Kreatif

Ruang kreatif di Riau semakin ramai diisi kerja sama antar komunitas. Melalui Riau Creative Hub, pelaku fashion daerah mendapat akses ke wadah yang mendorong kolaborasi, peningkatan kapasitas, dan peluang tampil di hadapan publik.

Pada awal tahun 2025, IFC Pekanbaru berkolaborasi dengan RCH sebagai langkah strategis untuk mengakselerasi ekosistem fesyen lokal. Sinergi ini dinilai penting, terutama untuk mempertemukan desainer, pelaku UMKM kreatif, hingga elemen pendukung lain dalam satu ruang kegiatan yang terintegrasi.

Program Utama: Dari Booth Pameran hingga Parade Modest Fashion

Kerja sama IFC Pekanbaru dan RCH tidak berhenti di wacana. Sejumlah kegiatan langsung dijalankan, di antaranya:

  • Booth pameran bersama yang menggabungkan fashion dengan subsektor seni rupa, sehingga karya tampil lebih kaya secara visual dan konsep.
  • Riau Modest Fashion Parade, yang menjadi panggung peragaan busana sekaligus ruang uji respons pasar.
  • Pelibatan talenta lokal seperti model peragaan, sehingga kegiatan ini turut menghidupkan rantai ekonomi kreatif di luar desainer semata.

Dengan format kegiatan yang variatif, publik tidak hanya melihat produk jadi, tetapi juga menangkap proses dan identitas kreatif yang dibangun dari daerah.

Thiffa: Kolaborasi adalah “DNA” RCH

Leader Subsektor Fesyen RCH sekaligus Ketua IFC Pekanbaru, Thiffa Qaisty Salsabila, menilai kolaborasi ini sebagai contoh sinergi nyata antara komunitas fesyen dan ruang kreatif di daerah.

Ia menekankan bahwa RCH memang dirancang untuk mempertemukan pelaku kreatif lintas bidang, sehingga ketika IFC menggelar kegiatan di awal tahun, kolaborasi menjadi langkah yang logis.

“RCH itu sebenarnya dibangun dengan konsep kolaborasi. Jadi waktu IFC datang dan mengadakan kegiatan di awal tahun ini… sekalian kita ajak kolaborasi dengan RCH,” ujar Thiffa, Selasa (23/12).

Fokus Baru: Desainer Muda Dibina untuk Lebih “Siap Jual”

Menurut Thiffa, perkembangan fashion lokal Riau menunjukkan tren yang menggembirakan, terutama karena semakin banyak desainer muda yang terbuka pada pembinaan dan proses inkubasi.

Ia menyebut, lewat RCH, proses pendampingan menjadi lebih mudah diakses, sehingga pemula tidak hanya belajar “membuat baju”, tetapi juga memahami arah produk: kualitas, identitas, dan kesesuaian dengan selera pasar.

“Sekarang adik-adik pemula sudah kita arahkan untuk bikin produk yang tidak hanya lokal, tapi juga bisa diterima secara global,” ujarnya.

Wastra dan Kearifan Lokal: Modal Kuat Riau

Kolaborasi ini juga membawa harapan lebih besar: memperkuat posisi Riau sebagai daerah yang punya kekayaan wastra dan kearifan lokal yang kuat untuk diterjemahkan menjadi karya fesyen modern.

Di tengah tren modest fashion yang terus berkembang, identitas berbasis budaya menjadi nilai tambah yang dicari—asal dikemas dengan desain yang rapi, narasi yang jelas, serta strategi promosi yang tepat.

Apa yang Ditargetkan ke Depan?

IFC Pekanbaru dan RCH berharap kerja sama ini tidak berhenti pada satu rangkaian acara. Kolaborasi serupa diharapkan memicu:

  1. Lebih banyak program inkubasi untuk desainer pemula dan brand lokal.
  2. Ruang promosi yang berkelanjutan, bukan hanya musiman.
  3. Jejaring pasar yang lebih luas, dari tingkat regional hingga peluang lintas daerah.
  4. Kolaborasi lintas subsektor, agar fesyen terhubung dengan seni, fotografi, panggung kreatif, hingga pemasaran digital.

Geliat fashion lokal Riau kini bergerak dengan arah yang semakin jelas: membangun ekosistem, menyiapkan talenta, dan menampilkan karya dengan lebih percaya diri. Kolaborasi IFC Pekanbaru dan Riau Creative Hub menjadi salah satu bukti bahwa ketika ruang kreatif dan komunitas berjalan beriringan, fesyen daerah punya peluang lebih besar untuk naik kelas—tanpa kehilangan akar budayanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *