Bilikanalogi – Peristiwa 24 April menjadi peringatan Hari Angkutan Nasional sehingga menjadi peristiwa sejarah. Pada mulanya dari angkutan bernama DAMRI. Pada masa itu, terdapat dua jenis kendaraan yaitu kendaraan angkutan barang menggunakan truk, gerobak, atau cikar yang disebut dengan Unyu Zigyosha, dan angkutan orang yang menggunakan motor dan bus, disebut dengan Zidosha Sokyoko.
Tak lama setelah itu, tepatnya dua tahun kemudian, lembaga angkutan ini berganti nama usai Indonesia merdeka. Angkutan barang yang sebelumnya disebut dengan Jawa Unyu Zigyosha, berganti nama menjadi Djawatan Pengkoetan. Sedangkan angkutan manusia Zidosha Sokyoko menjadi Djawatan Angkoetan Darat.
Baru pada tahun 1946, kedua angkutan ini digabung menjadi Djawatan Pengangkoetan dan Djawatan Angkutan Darat menjadi Djawatan Angkaoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI). DAMRI memiliki tugas untuk melayani angkutan darat dengan bus, truk, dan kendaraan motor lainnya.
Tidak sampai di situ, perkembangan DAMRI terus berlanjut. Pada tahun 1961, DAMRI berubah status menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN). Dan pada tahun 1984 DAMRI berubah lagi menjadi institusi Perusahaan Umum, atau bisnis transportasi plat merah.
Hingga saat kini, DAMRI masih terus beroperasi dan pada tahun 2019 melakukan transformasi dengan mengadakan armada baru dengan teknologi tinggi. Dengan begitu, meskipun termasuk transportasi lama namun DAMRI masih layak saing dengan perusahaan transportasi atau angkutan lainnya.
Tujuan dan Manfaat Hari Angkutan Nasional
Setelah mengetahui sejarah Hari Angkutan Nasional, beberapa hal yang perlu dipahami tujuan ditetapkannya peringatan ini. Peringatan Hari Angkutan Nasional ini diselenggarakan tidak lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.
Dengan menggunakan transportasi umum dalam mobilitas sehari-hari, berarti Anda mendukung perintah dalam memajukan fasilitas-fasilitas umum. Bukan hanya itu, semakin banyak orang menggunakan transportasi umum maka risiko polusi udara juga semakin berkurang.
Di samping itu, terdapat beberapa manfaat lain yang bisa didapatkan dari penggunaan transportasi umum, yaitu sebagai berikut:
- Lebih menghemat biaya bensin, Anda cukup membayar tiket transportasi umum yang lebih murah. Bahkan kini, telah berlaku pembayaran non-tunai dengan menggunakan aplikasi modern seperti e-money atau e-wallet.
- Membantu mengurangi produksi emisi gas rumah kaca yang mempengaruhi kesehatan lingkungan. Di mana polusi udara akan semakin berkurang jika banyak masyarakat menggunakan transportasi umum.
- Mendorong Anda lebih banyak bergerak. Dengan menggunakan transportasi umum, Anda secara tidak langsung melakukan aktivitas fisik yang lebih aktif, karena harus berjalan menuju halte atau stasiun. Dengan ini, tubuh akan jauh lebih sehat dibandingkan jika Anda sehari-hari mengandalkan transportasi pribadi.
- Menghemat biaya parkir. Dengan menggunakan transportasi umum, Anda tak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk parkir. Tentu ini akan sangat menghemat jika Anda harus pergi ke beberapa tempat.
- Menghemat tenaga. Menggunakan transportasi umum juga dinilai jauh lebih hemat tenaga karena Anda tak perlu lagi menyetir ketika bepergian. Cukup duduk dan melihat pemandangan selama perjalanan, dan Anda bisa sampai tujuan dengan kondisi tubuh yang lebih santai dan nyaman.
sumber : Merdeka