Hari Reformasi Nasional : 21 Mei 2023

Sejarah339 Dilihat

Pekanbaru, Bilikanalogi – 21 Mei diperingati sebagai Hari Reformasi Nasional. Reformasi adalah suatu gerakan untuk memformat ulang, menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk dikembalikan pada format sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat.

Hari ini di mana Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya yang telah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia selama 32 tahun lamanya di tahun 1998.

Kemunduran Soeharto disebabkan oleh berbagai faktor seperti krisis moneter, penculikan para aktivis hingga tragedi Trisakti dan masih banyak lainnya.

Sejarah dan Penyebab Reformasi 21 Mei

Reformasi adalah suatu proses ke arah tatanan kehidupan bernegara yang baik, yang meliputi aspek politik, aspek ekonomi, dan hukum. Reformasi lahir sebagai jawaban atas krisis yang melanda berbagai segi kehidupan masyarakat.

Krisis politik, ekonomi, hukum, dan krisis sosial merupakan faktor-faktor yang menjadi penyebab lahirnya gerakan reformasi seperti yang dikutip dari Journal of Indonesian History 9 (2020), Universitas Negeri Semarang.

Reformasi di Indonesia dipelopori oleh gerakan mahasiswa dan para aktivis sebagai bentuk reaksi permasalahan yang terjadi pada praktik-praktik pemerintahan.

Pada awal kelahirannya pada tahun 1966, orde baru bertekad untuk menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

Namun dalam pelaksanaaannya, pemerintah orde baru banyak melakukan penyimpangan terhadap nilai-nilai pancasila dan ketentuan ketentuan yang tertuang dalam UUD 1945 yang sangat merugikan rakyat kecil. Bahkan, pancasila dan UUD 1945 hanya dijadikan legitimasi untuk mempertahankan kekuasaan.

Banyak kasus pelanggaran HAM yang terjadi selama pemerintahan Orde Baru. Di antaranya yaitu penumpasan semua anggota PKI atau mereka yang dianggap sebagai anggota dan simpatisan PKI dilakukan di berbagai daerah Indonesia dalam G-30SPKI. Selain itu terjadinya kasus penembakan misterius (Petrus) tahun 1982 sampai dengan 1985.

Adapun kasus Talangsari Lampung pada tahun 1989 serta yang paling terkenal yaitu tragedi penghilangan aktivis secara paksa tahun 1997-1998 dan masih banyak lainnya.

Penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintah orde baru tersebut menimbulkan krisis multidimensi, seperti krisis politik, krisis sosial, krisis hukum, krisis ekonomi, hingga krisis kepercayaan. Akibatnya, meletuslah gerakan reformasi pada 1998.

Tujuan Reformasi 21 Mei

Tujuan reformasi juga menuntut MPR untuk tidak mencalonkan Suharto menjadi presiden untuk periode ketujuh. Tuntutan ini berfokus pada reformasi politik dan ekonomi. Tujuan reformasi yang perlu diketahui:

– Menata kembali seluruh struktur kenegaraan, termasuk perundangan dan konstitusi yang menyimpang dari arah perjuangan dan cita-cita seluruh masyarakat bangsa

– Melakukan perubahan secara serius dan bertahap untuk menemukan nilai-nilai baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

– Melakukan perbaikan di segenap bidang kehidupan baik politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan

– Menghapus dan menghilangkan cara-cara hidup dan kebiasaan dalam masyarakat bangsa yang tidak sesuai lagi dengan tuntutan reformasi, seperti KKN, kekuasaan sewenang-wenang atau otoriter, penyimpangan, dan penyelewengan yang lain.

Kutipan untuk Memperingati Hari Reformasi Nasional 2023

  1. Jika 1998 adalah reformasi ekonomi politik dan agama, maka marilah kita galakan reformasi mental dan pola pikir kita yang masih tercoreng oleh sejarah kelam yang penuh penghianatan dan kebusukan. Selamat Hari Peringatan Reformasi.
  2. Tuhan memberkati perjuangan anak bangsa yang melihat jati diri bangsa direnggut oleh pengkhianat dan penjahat.
  3. Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih. Akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi.
  4. Marilah kita galakan reformasi mental dan pola pikir kita yang masih tercoreng oleh sejarah kelam yang penuh penghianatan dan kebusukan. Selamat Hari Peringatan Reformasi 21 Mei.
  5. Jagalah namamu, jangan sampai disebut pengkhianat bangsa.
  6. Jangan kau penjarakan ucapanmu. Jika kau menghamba pada ketakutan, kita akan memperpanjang barisan perbudakan.
  7. Buat apa wilayah seluas Sabang sampai Merauke, jika pemudanya kehilangan idealisme?
  8. Tiada perjuangan tanpa hasil, tiada hasil tanpa perjuangan.
  9. Bersatu tujuan, bersatu untuk saling melindungi dan bersatu untuk mempertahankan negara Indonesia.
  10. Menjadi sebuah bangsa yang besar adalah dengan melihat secara jeli setiap titik lemah bangsa dan menutupinya dengan semangat juang agar tidak ada satupun manusia yang dapat mendahului kita anak bangsa. Selamat Hari Peringatan Reformasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *