BilikAnalogi.web.id – Hari Musik Anak Sedunia dirayakan setiap tahun pada minggu pertama bulan Oktober. Hari ini diluncurkan pada tahun 1991 oleh UNICEF dengan tujuan untuk mempromosikan hak-hak anak dalam media penyiaran.
Hari Musik Anak Sedunia menyoroti pentingnya memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berpartisipasi dalam pembuatan program siaran dan memastikan bahwa kontennya relevan dan mendidik bagi pemirsa anak-anak.
Untuk memperingati Hari Musik Anak Sedunia, banyak stasiun televisi, stasiun radio dan produser media di seluruh dunia telah berkomitmen untuk memproduksi program-program yang secara khusus ditujukan untuk anak-anak dan remaja. Hal ini mencakup berbagai jenis program, mulai dari program pendidikan hingga hiburan yang mendidik. Tujuannya adalah untuk memberikan wadah bagi suara anak-anak untuk mengekspresikan perasaan dan pendapat mereka serta menyediakan konten yang positif dan mendidik bagi generasi muda.
Acara ini juga mempromosikan hak anak-anak untuk mengakses informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan usia mereka melalui media penyiaran. Hari Anak Sedunia bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang bagaimana media dapat mempengaruhi perkembangan anak-anak dan mengedukasi para produser media dan penonton tentang pentingnya melindungi hak-hak anak dalam penyiaran.
Meskipun perayaan Hari Musik Anak Sedunia berfokus pada media penyiaran, beberapa negara dan komunitas juga mengambil kesempatan untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan dan acara lain untuk meningkatkan kesadaran akan hak-hak anak dan kesejahteraan mereka secara umum.
Hari Musik Anak Sedunia adalah sebuah acara global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan musik bagi anak-anak dan remaja di seluruh dunia. Hari ini jatuh pada hari Jumat pertama bulan Oktober setiap tahunnya, jadi tahun ini jatuh pada hari Jumat (6.10.2023),
Berikut ini adalah ringkasan tentang Hari Musik Anak Sedunia:
1. Tujuan utama:
– Hari Musik Anak Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat musik bagi perkembangan kognitif, emosional, sosial, dan psikomotorik anak-anak dan remaja.
– Tujuan lainnya adalah untuk mempromosikan pendidikan musik yang inklusif dan dapat diakses untuk semua anak, terlepas dari latar belakang sosial atau ekonomi mereka.
2 Sejarah:
– Hari Musik Anak Sedunia pertama kali dirayakan pada tahun 1990.
– Perayaan ini diluncurkan oleh International Music Council (IMC), sebuah organisasi non-pemerintah yang berbasis di Prancis yang bekerja untuk mempromosikan musik dan pendidikan musik di seluruh dunia.
Kegiatan ke-3:
– Pada Hari Musik Anak Sedunia, berbagai kegiatan dan acara musik diselenggarakan di seluruh dunia. Kegiatan ini meliputi konser, lokakarya, pertunjukan sekolah dan kompetisi musik.
– Organisasi musik, sekolah dan komunitas sering berpartisipasi dalam perayaan ini dengan menyelenggarakan program khusus untuk anak-anak dan remaja.
– Di beberapa negara, Hari Musik Anak Sedunia juga digunakan untuk menggalang dana untuk pendidikan musik bagi anak-anak yang kurang mampu.
4. Pesan utama:
– Pesan utama Hari Musik Anak Sedunia adalah bahwa musik memainkan peran penting dalam perkembangan intelektual dan emosional anak-anak.
– Acara ini juga menyoroti bahwa setiap anak memiliki hak untuk mengakses pendidikan musik yang berkualitas.
5. Dampak:
– Hari Musik Anak Sedunia telah berhasil menarik perhatian akan pentingnya pendidikan musik bagi anak-anak di seluruh dunia.
– Acara ini telah menginspirasi banyak individu, sekolah, dan komunitas untuk lebih memperhatikan perkembangan musik anak-anak.
Baca juga Gelar Workshop Kaligrafi, Rektor ISBI Aceh Himbau Dirikan Pusat Studi Kaligrafi di Aceh
Bagaimana kondisi musik anak di Indonesia?
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan kepada situs krjogja pada hari Jumat lalu (25/8) bahwa Kita Cinta Lagu Anak (KILA) telah memberikan dampak yang luar biasa bagi perkembangan musik anak Indonesia saat berbicara melalui video di acara Pagelaran Musik Anak Indonesia bertema Gapai Mimpi Bersama Sahabat di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbud.
Menurut Nadiem, program Kita Cinta Lagu Anak (KILA) telah berjalan selama empat tahun. Sejak diluncurkan pada tahun 2020, KILA telah memberikan kesempatan kepada lebih dari 3.500 peserta dari seluruh Indonesia untuk berkarya, mengembangkan bakat, dan mengikuti kompetisi. Keikutsertaan ribuan peserta dari seluruh penjuru tanah air ini menunjukkan bahwa kami mampu menghadirkan musik berkualitas sekaligus membangkitkan kembali kejayaan lagu anak Indonesia.
Menurut Nadiem, program Kita Cinta Lagu Anak (KILA) telah berjalan selama empat tahun. Sejak diluncurkan pada tahun 2020, KILA telah memberikan kesempatan kepada lebih dari 3.500 peserta dari seluruh Indonesia untuk berkarya, mengembangkan bakat, dan berkompetisi dalam berbagai kompetisi. Partisipasi ribuan peserta dari seluruh penjuru negeri ini menunjukkan kemampuan kami dalam menghadirkan musik berkualitas sekaligus membangkitkan kembali kejayaan lagu anak Indonesia.
“Penyelenggaraan KILA juga menegaskan semangat Merdeka Belajar, di mana musik menjadi media yang relevan dan menyenangkan bagi anak-anak untuk memperkuat semangat belajar. Dalam hal ini, KILA berfokus pada upaya pencegahan intoleransi, perundungan, dan berbagai bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan,” ujar Menteri Nadiem kepada situs krjogja.
Tujuan ini sejalan dengan implementasi Permendikbudristek No 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Pendidikan (PPKSP) yang baru saja dicanangkan sebagai Merdeka Belajar ke-25. “Melalui lagu anak yang berkualitas, kami melibatkan siswa sebagai agen perubahan yang berperan aktif dalam mewujudkan institusi pendidikan yang bebas dari kekerasan,” katanya.
Direktur Program, Musik dan Media (PMM) Ahmad Mahendra dalam kesempatan yang sama mengatakan, KILA 2023 Penta merupakan ajang sosialisasi karya-karya pemenang Lomba Cipta Lagu Anak KILA. “Para peserta lomba lagu mempersembahkan karya-karya terbaiknya dengan misi komunikasi positif tentang cita-cita, persahabatan, dan juga perilaku positif untuk mengatasi masalah besar yang sering terjadi di dunia pendidikan, yaitu bullying dan intoleransi,” katanya.
Melihat tingginya minat anak-anak Indonesia terhadap kegiatan sosialisasi di berbagai daerah, Mahendra percaya bahwa lagu dan musik memang menjadi jembatan komunikasi yang efektif untuk menyampaikan informasi kepada anak-anak.
Dari waktu ke waktu, para pencipta lagu anak-anak memasukkan nilai-nilai budi pekerti luhur ke dalam lagu-lagu yang mereka ciptakan. Mulai dari pelajaran tentang cinta keluarga dan sesama, alam Indonesia, flora dan fauna, hingga adat istiadat dan budaya.