JAKARTA BARAT, (BA) – Museum MACAN dengan bangga mempersembahkan pameran tunggal pertama seniman Thailand, Korakrit Arunanondchai, di Indonesia, berjudul ‘Korakrit Arunanondchai: Sing Dance Cry Breathe | as their world collides on to the screen’. pameran tunggal dari perupa kelahiran Thailand untuk pertama kalinya di Indonesia (30.11.2024–06.04.2025). dan mengundang pengunjung untuk menemukan karya-karya mendalam dari seniman kelahiran Bangkok ini.
Tentang Pameran
‘Sing Dance Cry Breathe | as their world collides on to the screen’ akan menghadirkan beragam rangkaian praktik artistik Arunanondchai, mulai dari instalasi-instalasi videonya yang paling dikenal, lukisan, hingga instalasi khas tapaknya yang teranyar, yang dilansir dari laman museummacan.org.
Pengunjung akan dapat mempelajari eksplorasi Arunanondchai tentang persimpangan antara kehidupan kontemporer dan bentuk-bentuk kepercayaan tradisional. Karya-karyanya akan bergumul dengan tema-tema yang berkaitan dengan identitas, memori, kehidupan, kematian, spiritualitas, dan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan manusia.
Dalam pameran ini, Arunanondchai akan kembali menyelami simbolisme burung hong (phoenix) dan api yang telah menjadi motif yang terus berulang dalam karya-karyanya. Simbolisme ini mencerminkan eksplorasi sang perupa terhadap proses penciptaan dan kehancuran. Dengan merefleksikan gagasan akan transformasi yang abadi, baik secara personal, kutural, maupun teknologi, Arunanondchai menggambarkan pembaruan dan adaptasi identitas budaya dalam menghadapi modernisasi dan globalisasi.
Tentang Perupa
Karya Korakrit Arunanondchai (l. Thailand, 1986) berfokus pada potensi transformatif dalam proses bercerita. Melalui setiap proyeknya, ia mengembangkan sebuah kosmos yang terdiri dari kisah-kisah yang terjalin berkelindan, yang mana ia ceritakan melalui instalasi-instalasi video, lukisan, objek-objek, dan karya performatifnya yang ekspansif. Dalam video-videonya, ia memproses pengalaman-pengalaman pribadinya sebagaimana ia mencerna beragam peristiwa politik, sejarah, maupun pertanyaan-pertanyaan akan masa kini yang kian dilanda krisis.
Lahir di Bangkok dan berpraktik terutama di Bangkok dan New York, Arunanondchai seringkali memanfaatkan konteks budaya yang berakar dari pengalaman pribadinya, serta ruang-ruang yang ditandai oleh trauma pascakolonial. Dengan menggunakan pendekatan esaistis dan eksperimental, sang perupa bekerja dengan banyak kolaborator untuk mengumpulkan materi-materi audio dan visual dari berbagai sumber. Mengacu pada filsafat dan mitos, narasi-narasi yang dibawakan oleh Arunanondchai merangkai pertanyaan-pertanyaan tentang kesadaran, empati, dan komunitas.
Arunanondchai telah berpameran di berbagai belahan dunia, juga merupakan salah satu pendiri dan penyelenggara Ghost, festival seni dan performans di Bangkok.