Galeri Seni Afrika Kembali Dibuka di The Met: Menjelajahi Tradisi dan Inovasi Seni Sub-Sahara

New York, (BA) – Setelah melalui renovasi selama bertahun-tahun, Michael C. Rockefeller Wing di Museum Metropolitan of Art (The Met) kembali membuka Art of Africa.

Dilansir dari laman metmuseum.org, Dengan instalasi baru yang menampilkan sekitar 500 karya seni, galeri ini mengundang pengunjung untuk mengeksplorasi berbagai gerakan artistik dan tradisi hidup di sub-Sahara Afrika, dari Abad Pertengahan hingga masa kini.

Keistimewaan Instalasi Baru

  1. Karya Orisinal dari Abad ke-12 hingga Masa Kini
    Instalasi ini menampilkan seni dalam berbagai media, termasuk pahatan kayu, tekstil, dan fotografi, mencerminkan keragaman budaya Afrika. Sebanyak 25 persen koleksi ini dipamerkan untuk pertama kalinya di The Met.

  2. Menyoroti Biografi Seniman
    Galeri ini menampilkan karya dari 40 seniman ternama, seperti Ọlọ́wẹ̀ dari Ìsẹ̀ (1873–1938, Nigeria) hingga Abdoulaye Konaté (1953, Mali). Pendekatan ini memberikan penghormatan pada individualitas seniman dan konteks budaya di balik karyanya.

  3. Representasi Beragam Lokasi Budaya
    Koleksi ini meliputi seni dari Mali hingga Madagaskar, mencerminkan pengaruh dari pengadilan kerajaan kaya hingga permukiman hutan hujan yang sementara. Banyak karya ini juga menjadi inspirasi bagi inovator seni modern di berbagai belahan dunia.

Transformasi Galeri oleh Ahli Arsitektur

Renovasi fisik galeri ini dirancang oleh Kulapat Yantrasast dari WHY Architecture bersama Beyer, Blinder, Belle Architects LLP. Desain baru ini memadukan elemen arsitektur regional Afrika dengan konteks global, menciptakan ruang yang merefleksikan landmark budaya Afrika yang khas.

Kemitraan Internasional dan Pendekatan Digital

  1. Kolaborasi dengan Ahli Dunia
    Proyek ini melibatkan para ahli dari berbagai bidang, termasuk sejarawan, novelis, dan musisi dari sub-Sahara Afrika. Pendekatan berbasis penelitian ini memperkuat narasi budaya yang ditampilkan di galeri.

  2. Inisiatif Digital dan Film Dokumenter
    Bersama World Monuments Fund (WMF), The Met menghadirkan serangkaian film pendek yang menyoroti landmark budaya Afrika. Film ini menampilkan situs-situs penting di Ghana, Nigeria, Ethiopia, hingga Madagaskar, yang dapat diakses melalui panduan galeri digital atau daring.

Galeri sebagai Jembatan Tradisi dan Modernitas

Karya seni dalam galeri ini menggambarkan dunia Afrika yang penuh kreativitas dan dinamika sejarah, baik dalam konteks aslinya maupun dalam pengaruh globalnya. Instalasi ini tidak hanya menjadi ruang apresiasi seni, tetapi juga simbol penghormatan terhadap kekayaan budaya sub-Sahara Afrika.

Michael C. Rockefeller Wing kini menjadi destinasi penting bagi pengunjung yang ingin memahami jejak panjang tradisi seni Afrika, serta bagaimana karya-karya ini terus memengaruhi dunia seni modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *