Kecelakaan Bus Pariwisata SMA N 1 Sidoarjo Tol Solo-Ngawi, Guru Pendamping dan Seorang Siswa Meninggal Dunia

News495 Dilihat

NGAWI, BILIKANALOGI.WEB.ID – Jumlah korban tewas akibat kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata yang mengangkut rombongan SMA N 1 Sidoarjo di Tol Ngawi pada Kamis malam (18/1/2024) bertambah menjadi dua orang.

Dilansir dari laman suara surabaya, AKP Sapari Kasatlantas Polres Ngawi mengonfirmasi bahwa korban terbaru adalah Nabil Azfa Putra (17 tahun), salah satu siswa yang berada di bus nomor 3.

Korban lainnya adalah Sutining Hidayah, seorang guru pendamping, yang dikabarkan meninggal dunia sesaat setelah kecelakaan. Kedua korban akan dimakamkan hari ini di dekat rumah mereka di Kabupaten Sidoarjo.

Sebagai informasi, pada Kamis malam (18/1/2024), bus pariwisata yang membawa rombongan siswa SMA N 1 Sidoarjo mengalami kecelakaan dan terguling ke dalam parit tepatnya di KM 575A Tol Ngawi arah Surabaya.

Polisi mengonfirmasi kepada Radio Suara Surabaya tadi malam bahwa kecelakaan itu terjadi saat sopir bus berusaha menghindari truk bermuatan buah rambutan di depannya yang mengalami pecah ban dan tergelincir.

“Kronologi singkatnya, bus melaju di belakang truk tronton bernomor polisi H 8216 GE (di lajur kiri) yang mengalami pecah ban belakang sebelah kiri, sehingga oleng ke kanan. Karena jarak bus terlalu dekat, bus tidak bisa banting setir (hingga terjadi kecelakaan),” ujar AKP Sapari Kasatlantas Polres Ngawi dalam sebuah acara di Radio Suara Surabaya tak lama setelah kecelakaan.

baca juga Kunjungan Danlanud Hang Nadim Batam, Kapolresta Barelang : Bentuk Sinergitas TNI Dan Polri

Bus rombongan No. 3 sempat menabrak bagian belakang truk sebelum akhirnya kehilangan kendali, terbalik dan menabrak parit di sisi kiri jalan tol. Dua orang, seorang guru dan seorang murid, dilaporkan tewas dalam kecelakaan tersebut.

Selain korban tewas, 14 siswa mengalami luka-luka dan dirawat di Rumah Sakit Widodo di Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis malam.

Dari 14 siswa tersebut, empat orang dilaporkan harus dirawat inap, sementara yang lainnya menjalani rawat jalan. Dua orang dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut, satu orang guru dan satu orang siswa.

“Empat siswa dirawat di rumah sakit karena mengalami luka berat, satu laki-laki dan tiga perempuan, masing-masing atas nama Rania, Tia, Samsiatu dan Azumil. Adapun kondisi mereka mengalami luka di kepala, leher dan patah tulang. Mereka semua dalam keadaan sadar,” kata dr Dessy, dokter jaga di Rumah Sakit Widodo Ngawi, saat dihubungi Radio Suara Surabaya, Jumat pagi (19/1/2024).

Sedangkan untuk pasien rawat jalan, Dessy mengatakan kondisinya masih dalam batas normal dan beberapa hanya mengalami luka ringan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *