BILIKANALOGI.WEB.ID – Pendidikan seni dan budaya untuk anak usia dini (PAUD) bertujuan mencetak anak yang sehat, cerdas dan kritis, tetapi juga bermoral, berakhlaq, berbudi pekerti luhur, mandiri, dan kreatif (kreativitas).
Tujuan tersebut menjadi kebutuhan dalam membentuk anak lewat pembelajaran seni budaya, agar anak memiliki pengalaman berkesenian secara langsung. Sehingga anak memiliki tumbuh kembang untuk kecerdasannya.
Salah satu pembentuknya yaitu pendidikan seni tari untuk anak usia dini. Pada hal ini, tari menjadi media yang memungkinkan anak memiliki pengalaman gerak yang ekspresif. Sehingga anak-anak dapat memiliki dirinya dan berada didalam dunia atau imajinasinya.
Seperti yang kita ketahui, bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Dalam wujud koreografinya kegiatan bermain untuk anak usia dini disebut play dance. Pada pembelajaran ini akan melalui beberapa tahapan seperti;
- Apresiasi
- Eksplorasi
- Improvisasi
baca juga Pendidikan Anak Usia Dini, Kenali Konsepnya
Seluruh tahapan ini akan berkaitan dengan pengalaman estetik dalam mengolah gerak tari sebagai dasar mengembangkan aspek pertumbuhan anak usia dini.
Dilansir dari laman jurnal FIB Universitas Negeri Malang, Pendidikan seni tari yang diberikan kepada anak usia dini memiliki fungsi sebagai berikut ;
- Pertumbuhan fisik : pertumbuhan, pembentukan, dan kebugaran tubuh anak. selain itu anak menjadi ekspresif, lincah, dan aktif.
- Pembentukan sikap : beradaptasi dengan lingkungan.
- Pengenalan keindahan : memberikan sentuhan nilai-nilai keindahan yang bisa ditangkap dengan keindahan mata (indrawi) tetapi juga rasa gerak (kinestetik), sehingga anak menjadi lebih peka.
- Pengetahuan ilmu alam : menempatkan anak untuk memahami ruang dan waktu
- Pembentukan kreatifitas anak : mengekspresikan ide, gagasa, imajinasi baik faktor internal maupun eksternal. Rangsangan yang diperoleh bisa melalui audio visual.
- Kepribadian : berani tampil didepan umum, pribadi yang matang, tidak rendah diri dan mampu mengembangkan potensinya serta psikologi anak terbentuk sesuai dengan karakter dan potensi masing-masing.
- Sarana komunikasi : anak mampu menngkomunikasikan ide, gagasan, dan keinginan melalui bahasa lisan ataupun tulis.
Untuk menumbuhkan perkembangan kreativitas anak usia dini dapat diekspresikan melalui ;
- animisme, yaitu kecenderungan untuk menganggap benda mati sebagai hidup
- bermain drama, permainan pura-pura sejajara dengan pemikiran animistic, permainan ini akan kehilangan daya tarinya kurang lebih pada saat anak masuk sekolah
- permainan konstruktif
- teman imajiner
- melamun
- melucu/humor
- bercerita