Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Jepang Barat Daya, Peringatan Tsunami Dicabut

News59 Dilihat

Miyazaki, (BA) – Gempa bermagnitudo 6,6 mengguncang wilayah Jepang barat daya pada Senin malam, tepatnya di Laut Hyuga Nada, lepas pantai Prefektur Miyazaki. Gempa ini sempat memicu tsunami kecil dan peringatan singkat dari Badan Meteorologi Jepang sebelum akhirnya kondisi dinyatakan aman.

Dampak Gempa: Tsunami Kecil dan Gangguan Infrastruktur

Gempa yang terjadi pada kedalaman 36 km ini memicu tsunami kecil setinggi 20 cm di Prefektur Miyazaki dan 10 cm di Prefektur Kochi. Namun, peringatan tsunami yang sempat dikeluarkan telah dicabut setelah tidak ada ancaman lanjutan.

Guncangan kuat tercatat pada skala 5 bawah menurut skala seismik Jepang di beberapa wilayah Miyazaki, termasuk Shintomi dan Takanabe. Beberapa jalur kereta cepat Kyushu Shinkansen dihentikan sementara sebagai langkah antisipasi, meski tidak ada kerusakan yang dilaporkan. Selain itu, pembangkit listrik tenaga nuklir di Prefektur Ehime dan Kagoshima dinyatakan aman tanpa kelainan.

Peringatan Nankai Trough dan Risiko Mega-Gempa

Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan Nankai Trough Extra Information, buletin khusus yang diterbitkan saat terjadi fenomena seismik abnormal di sekitar zona Nankai Trough. Meski demikian, investigasi awal menyimpulkan bahwa gempa ini tidak meningkatkan risiko mega-gempa.

Nankai Trough, zona tektonik aktif di sepanjang pantai Pasifik Jepang, dikenal sebagai wilayah berisiko tinggi untuk gempa besar bermagnitudo 8-9. Mega-gempa terakhir di area ini terjadi pada tahun 1944 dan 1946. Pemerintah memperkirakan peluang 70-80% terjadinya gempa besar dalam 30 tahun ke depan.

Kesiapsiagaan Bencana dan Evakuasi

Meskipun gempa ini tidak dianggap sebagai indikasi risiko gempa besar, pemerintah menyerukan peningkatan kesiapsiagaan bencana. Beberapa daerah mendirikan pusat evakuasi untuk berjaga-jaga, sementara penduduk lanjut usia diimbau untuk mengambil tindakan perlindungan dini.

“Gempa seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapan menghadapi bencana, terutama di wilayah dengan sejarah seismik tinggi seperti Jepang,” ujar seorang pejabat Badan Meteorologi Jepang.

Pentingnya Monitoring dan Edukasi Publik

Gempa ini menjadi pengingat bagi masyarakat Jepang akan pentingnya edukasi publik dan monitoring aktivitas seismik yang intensif. Meskipun dampaknya relatif kecil, peristiwa ini menegaskan bahwa wilayah Nankai Trough tetap perlu diawasi dengan ketat mengingat potensi ancaman bencana besar.

Sebagai negara yang berada di “Cincin Api Pasifik,” Jepang terus mengembangkan teknologi dan protokol mitigasi bencana untuk melindungi warganya dari risiko gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *