Museum Lapawawoi: Penjaga Jejak Kejayaan Kerajaan Bone

Budaya10 Dilihat

Bone, (BA) – Terletak di jantung Kota Watampone, Museum Lapawawoi menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu Kerajaan Bone, salah satu kerajaan besar di kawasan timur Nusantara. Dengan koleksi beragam peninggalan sejarah, museum ini tidak hanya menjadi ruang pamer, tetapi juga pusat edukasi yang menghubungkan generasi masa kini dengan warisan budaya leluhur.

Koleksi Peninggalan Bersejarah yang Memukau

Museum Lapawawoi menyimpan sekitar 331 koleksi benda bersejarah yang mencerminkan keagungan Kerajaan Bone, antara lain:

  • Bessi Sikkoi, cincin besi saling mengait, simbol kekuatan dan persatuan.

  • Lansereng, landasan tempa besi milik Raja Bone kedua, La Ummasa Petta Panre Bessie (1365–1368).

  • Duplikat rambut Arung Palakka, foto-foto raja Bone beserta keturunannya, serta stempel Kerajaan Bone.

  • Miniatur perahu phinisi yang melambangkan keahlian maritim masyarakat Bone.

Tak ketinggalan, koleksi perlengkapan kerajaan seperti payung kebesaran, senjata tradisional, dan alat musik klasik yang sarat akan cerita perjuangan dan diplomasi di masa lampau.

Ruang Edukasi Budaya yang Hidup

Menurut Kepala UPT Museum Lapawawoi, Ade Irmayani, SE, museum ini dirancang untuk lebih dari sekadar tempat penyimpanan benda bersejarah.

“Kami ingin masyarakat, khususnya generasi muda, mengenal sejarah Bone tidak hanya dari buku, tetapi melalui benda-benda otentik yang memiliki nilai historis dan filosofis tinggi,” jelas Ade.

Museum Lapawawoi juga tengah berbenah dengan menghadirkan tata ruang yang lebih informatif dan ramah. Narasi koleksi kini dilengkapi keterangan yang mudah dipahami oleh semua kalangan, mulai dari pelajar hingga wisatawan.

Program Edukasi dan Refleksi Sejarah

Selain pameran, museum ini aktif menggelar tur sejarah dan program edukasi publik untuk mendekatkan masyarakat pada identitas lokal. Inisiatif ini bertujuan menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan leluhur dan memperkuat ikatan masyarakat dengan sejarah Bone.

“Kami ingin museum ini menjadi tempat yang nyaman, tidak hanya bagi peneliti, tetapi juga keluarga dan wisatawan,” ungkap Ade.

Menghubungkan Masa Lalu dan Masa Kini

Mengunjungi Museum Lapawawoi bukan sekadar perjalanan menelusuri benda-benda kuno, tetapi juga pengalaman memahami kejayaan masa lalu yang sarat nilai luhur. Di tengah modernisasi dan era digital, museum ini menjadi ruang refleksi yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan Bone yang lebih berbudaya.

Museum Lapawawoi adalah pengingat bahwa sejarah bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang membangun masa depan yang menghargai akar budaya dan tradisi luhur. Bagi masyarakat Bone, museum ini adalah simbol kebanggaan dan pelestarian identitas lokal yang harus terus dijaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *