Bilikanalogi – Ibu menjadi sosok perempuan yang oleh Tuhan diberikan kelengkapan organ tubuh yang menakjubkan untuk mengemban tugas mulia. Mempunyai rahim yang terdapat dua puluh induk telur, yang mengandung lebih dari 250.000 ribu sel telur yang belum matang.
Setiap sel yang besarnya hanya stengah partikel garam tersebut akan matang setiap bulan tetapi dengan usia yang sangat pendek. Jika seltelur matang dibuahi oleh sperma, maka akan menjadi janin, tetapi jika tidak dibuahi makan akan menjadi darah haid.
Keluarnya darah haid pertama kali pada diri perempuan menjadi penanda seorang perempuan memulai kehidupan sebagai perempuan dewasa dengan beban hukum yang melekat kepadanya.
Sebelum menjadi ibu seutuhnya, jika Tuhan berkehendak dalam proses janin, maka akan terjadi pembuahan yang mengahasilkan benih yaitu anak manusia. Terjadinya sel telur dengan satu sel sperma yang terpilih dari 20 juta hingga 500 juta sel sperma.
Dari hasil tersebut, seorang ibu akan mengalami masa mengandung lebih kurang 9 bulan 10 hari. Selama itu ibu tidak bisa menghindari rasa mual yang luar biasa, yang biasanya muntah–muntah akibat berbagai adaptasi di tubuhnya untuk mempersiapkan kehidupan bayi dalam sebuah rahim hingga bayi keluar. Ketika sang ibu mengalami hal itu, ia tidak bisa berbuat banyak, karena rasa mualnya berbeda dengan mualnya seseorang yang mabuk karena perjalanan jauh dan reda bila turun dari kendaraan yang dinaikinya. Meskipun dampaknya sama, ia akan merasakan kondisi tubuhnya menjadi lemah–lelah.
Baca juga Sosok Seorang Ayah Terhadap Perkembangan Anak, Indonesia Menjadi Fatherless Country Ketiga Di Dunia
Tetapi yang dirasakan oleh ibu tidak hanya itu saja. Beberapa ibu ada yang sampai mengalami perubahan pada warna kulit yang menjadi kehitaman, mual–muntah terus–menerus, bahkan lambungnya sampai mengalami iritasi sehingga terjadilah muntah darah.
Ada juga yang selalu memproduksi air ludah yang berlebihan sehingga menambah rasa mual. Ada juga yang merasakan perubahan indra penciuman yang meningkat secara tajam sehingga sangat menderita karena bisa mencium bau harum atau sebalikya dengan porsi berlebihan.
Dan semua itu terjadi akibat perubahan hormon yang dialami pada calon ibu. Di saat berat badan sang janin mulai bertambah, calon ibu mulai kesulitan mengatur posisi tidurnya, dan banyak pula yang mengalami sesak nafas. Pada keadaan ini, tentunya secara psikis calon ibu bisa menjadi sangat labil dan sensitif. Maka dari itu, kondisi tubuh yang melemah, kemudian psikis yang labil dan sensitif, calon ibu membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang lebih.
Derajat ibu adalah tiga tingkat dibanding ayah. Ia telah mengandung, melahirkan, dan menyusui. Sejatinya hari ibu adalah setiap hari.
Sumber : Sejuta Cerita Tentang Ibu