Pekanbaru, Bilikanalogi – Isu atau fenomena fatherless belum terlalu familiar dibandingkan single mother atau broken home, tetapi fenomena ini sebenarnya cukup besar di Indonesia. Yang mengakibatkan anak yang mengalami fatherless rata-rata merasa kurang percaya diri, cenderung menarik diri di kehidupan sosial.
Indonesia tentunya memiliki peran penting dalam urutan untuk fatherless country di Dunia. Tetapi hal ini bukan suatu yang patut dibanggakan.
Fatherless muncul akibat hilangnya peran atau pola pengasuhan ayah dalam tumbuh kembangnya anak. Ternyata bukan hanya sosok kehadirannya saja yang dibutuhkan, tetapi juga keterlibatan secara psikologi juga sangat dibutuhkan. Yah, Fisik dan Psikologi harus seimbang. karena ayah sebagai panutan dan pendampingan hidup.
Pada budaya lama, secara konsep dibagi sesuai peran gender, seperti ayah bertugas sebagai pencari nafkah, sedangkan ibu bertugas untuk mengasuh anak. Hal ini tentu mengakibatkan anak Indonesia banyak kehilangan peran ayah dalam proses tumbuh berkembangnya. Seharusnya, kedua peran tersebut mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membesarkan serta mendidik anak.
baca juga :
- Hari Perawat Sedunia, 12 Mei 2023
- Mengenal Sosok Ki Hajar Dewantara Sebagai Bapak Pendidikan Nasional
- Buya Hamka : Siapakah Beliau?
Sisi feminin sang ibu membantu dalam hal, yaitu ;
- Perkembangan
- Pematangan
- Pendewasaan Emosi
Sisi ayah membantu dalam hal, yaitu ;
- Logika dan Maskulinitas, seperti membuat keputusan, ketegasan, serta kemandirian
Walaupun tidak bisa dipungkiri, bahwa setiap anak tidak beruntung memiliki sosok ayah. Ada beberapa anak yang harus kehilangan atau berpisah sejak kecil dengan ayahnya. Karena itulah, peran keluarga seperti kakek, paman, atau saudara laki-laki berperan untuk mengcover peran ayah tersebut.
Peran Ayah dalam Pola Pengasuhan Anak
- Mengajarkan anak memecahkan masalah
- Menjadi teman bermain anak
- Mengajarkan prinsip hidup
- Menyediakan kebutuhan keluarga
- Mempersiapkan anak untuk masa depan
Kata-kata untuk Ayah
- Ada rindu yang tidak akan pernah habis, yaitu adalah rindu seseorang pada sosok ayahnya
- Aku hanya ingin membuat ayah bangga pada ku. Setidaknya, setelah apa yang telah ayah berikan kepadaku.
- Ayah, aku menghargai segala bentuk pengorbanan yang telah engkau berikan. Aku akan senantiasa membalas jasa mu dan itulah janji manis ku pada ayah.
- Sebelumnya aku belum pernah melihat pahlawan super, namun setelah melihat ayah, aku tahu ia adalah sosok pahlawan super itu.
- Jangan khawatir ayah. Hari ini, lusa atau pun esok ayah akan selalu menjadi pahlawan bagi diriku.
- Hadiah terhebat yang pernah aku miliki adalah dengan aku memanggilnya ayah. Aku menyayangimu.
- Aku memiliki mimpi, yaitu untuk membuat ayahku tersenyum dengan lepas.
- Warisan terbesar yang diberikan seorang ayah pada anaknya adalah ia dapat membuat seluruh keluarganya sebagai sosok teladan – Ahmad Dahlan.
Sumber : The Asian Parent