Bilikanalogi – Ranking Militer Indonesia Meningkat hingga masuk ke Top 15 Besar di Dunia. Indonesia berada di posisi 13 dari 145 Negara yang ada.
Tahun 2023, Indonesia mendapatkan skor 0,2221 dalam index GFP. Sehingga ditahun 2023 ini berada di urutan 13.
Didukung oleh kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi tentang peningkatan alat utama sistem persenjataan atau alutsista telah menggerek kekuatan militer Indonesia di Kancah Dunia.
Untuk peringkat lima besar dunia masih ditempati negara yang jorjoran soal belanja militer, yakni Amerika Serikat (AS), Rusia, Tiongkok, India, dan Inggris. Peringkat itu didasarkan pada strength power index.
Skor strength power index disusun dengan memperhitungkan kekuatan militer, dukungan keuangan untuk belanja alutsista, kemampuan logistik, dan geografi. Skor yang mendekati 0,00 dianggap kian sempurna.

Baca juga Berkualitas Internasional, Pabrik Senjata Militer Berada di Bekasi
Di lansir dari laman Indonesia Baik, dijelaskan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) sejak didirikan mengalami banyak perkembangan dan penyempurnaan organisasi untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya.
Berawal dari pembentukan organisasi Badan Keamanan Rakyat (22 Agustus 1945) selanjutnya berkembang menjadi Tentara Keamanan Rakyat (5 Oktober 1945). Tentara Keamanan Rakyat kemudian berubah nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) (23 Januari 1946).

TNI secra resmi berdiri pada tanggal 3 Juni 1947 sebagai persatuan dua kekuatan bersenjata.
Tahun 1962, TNI digabungkan dengan Kepolisian Negara (Polri) menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Pada 1 April 1999, TNI dan Polri secara resmi kembali dipisah. Sebutan ABRI sebagai tentara dikembalikan menjadi TNI.
TNI dibagi Menjadi 3 Matra/Angkatan yaitu Tentara Nasional Angkatan Darat (TNI-AD), Tentara Nasional Angkatan Udara (TNI-AU), dan Tentara Nasional Angkatan Laut (TNI-AL).
Beberapa Kutipan Untuk Militer Indonesia
- Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai TNI dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya. Kita masuk dalam tentara karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara. – Jenderal Soedirman
- Pengabdian itu bukan tentang pangkat dan jabatan tapi tentang Ketulusan dan Keikhlasan.
- Satu-satunya hak milik nasional yang masih utuh, meskipun harus mengalami segala macam perubahan hanyalah angkatan perang Republik Indonesia (Tentara Nasional Indonesia). – Jenderal Soedirman
- Hendaknya perjuangan kita harus kita dasarkan pada kesucian. Kami percaya bahwa perjuangan yang suci itu senantiasa mendapat pertolongan dari Tuhan. – Jenderal Soedirman
- Ketenangan bangsa-bangsa tidak dapat aman tanpa senjata. Tentara tidak dapat dipertahankan tanpa bayaran, begitu pula bayaran tidak dapat dihasilkan tanpa pajak. –Tacitus