Pekanbaru, (BA) – Karya tari “Mararak Sisampek” yang ditampilkan dalam acara Kenduri Riau 2024 menjadi salah satu peserta yang memeriahkan lomba Tari Melayu. Koreografer Tari yaitu Tiara Irawan, bersama dengan timnya menciptakan sebuah tarian yang memadukan tradisi adat dari Kuantan Singingi dengan elemen modern, sekaligus menonjolkan semangat kebersamaan dalam budaya Melayu Riau.
Konsep Karya Tari
“Mararak Sisampek” mengangkat makna syukuran sepulangnya para pria dari pacu jalur, sebuah tradisi pacu jalur di Kuantan Singingi. Dalam karya ini, perempuan digambarkan menyambut laki-laki yang baru kembali dengan membawa sisampek, wadah yang berisi makanan yang diberikan sebagai bentuk penghargaan dan syukur.
“Acara syukuran sepulang orang berandai, jadi ibaratnya perempuan menyambut laki-laki yang pulang pacu jalur, jadi mereka membawa sisampek yang isinya makanan dan makanan tersebut yang diberikan kepada laki-laki yang pulang pacu jalur” ungkap Tiara sebagai Koreografer 20/10/2024)
Konsep dari karya tari ini terinspirasi dari warna-warna khas pacu jalur seperti merah, hitam, dan putih yang melambangkan keberanian, kemurnian, dan kebersamaan. Di dalamnya juga diselipkan unsur silat, yang menurut Tiara menjadi dasar utama dalam proses penggarapan karya.
“Silat dan langgam Melayu menjadi gerakan utama serta randa, yang semuanya menyatu dengan tema acara Kenduri Riau 2024,” tambahnya.
Sinopsis Karya
Sisampek, merupakan anyaman yang terbuat dari rangka bambu berbentuk bulat lonjong
ke atas kemudian dibalut dengan berbagai makanan ringan tradisional. Sisampek, merupakan tradisi Pada Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi (KUANSING) yang biasanya dibawa oleh ibu – ibu pada acara syukuran kampung, acara adat, dan sebagainya.
Tari Mararak Sisampek menggambarkan Masyarakat yang sedang bergembira dalam
acara syukuran di sebuah kampung. Garapan gerak pada karya tari ini merupakan hasil eksplorasi dengan bersumber dari gerak tari tradisi yang terdapat di Provinsi Riau serta dipadukan dengan iringan musik garapan yang bernuansa Silat dan Randai Kuansing.
Ciri Khas dan Pesan Budaya
Gerakan silat dan langgam Melayu menjadi ciri khas yang kuat dalam “Mararak Sisampek”, yang berusaha menghadirkan nuansa tradisi sekaligus keberagaman adat Melayu Riau.
“Kami ingin agar masyarakat lebih mengenal kebudayaan Melayu, terutama dalam konteks keberagaman adat yang ada di setiap acara seperti pacu jalur ini,” kata Tiara.
Karya ini juga menampilkan simbol kebersamaan, yang tercermin melalui gerakan randai (perayaan) dan sisampek, menggambarkan nilai sosial yang menghubungkan tradisi dengan kehidupan modern.
Salah satu hal menarik dari karya ini adalah keterlibatan anak-anak dalam tarian yang kompleks seperti “Mararak Sisampek“. Yang dalam garapan ini terdapat tujuh penari yang terdiri dari enam anak SMP dan satu dari SMA, semua merupakan bagian dari Laksemana Kids, sanggar yang telah lama memproses bakat mereka.
“Anak-anak yang terlibat dalam karya ini sudah lama berlatih dan berkembang di sanggar Laksemana,” tambah Tiara.
“Apalagi dalam karya ini kami mengulik adat yang ada di Kuansing dan memasukkan unsur randai serta sisampek sebagai bagian utama. Ini merupakan karya yang lebih berakar pada tradisi spesifik, namun tetap relevan dengan kondisi saat ini,” jelasnya.
Proses Penciptaan Musik
Musik dalam “Mararak Sisampek” juga memiliki peran yang krusial. Karya musik mararak sisampek digarap oleh komposer Taufiq Yendra Pratama. Proses penciptaan musiknya berangkat dari kesenian tradisional Taluk Kuantan, yaitu calempong rarak godang.
“Setiap aksen dan singkop yang digunakan diadaptasi dari pola-pola ritme tradisional tersebut, dengan pengembangan pola dan adaptasi instrumen seperti biola, biola menggunakan musik VST sebagai alternatif,” ungkap Taufiq.
Melalui musik yang mengangkat suasana riuh dan gembira, diharapkan karya ini bisa menghadirkan nuansa yang menghidupkan suasana adat syukuran, menambah daya tarik bagi penonton yang menyaksikan.
Refleksi Budaya dan Kehidupan Sosial
Karya tari ini juga menjadi cerminan dari kondisi sosial dan budaya masyarakat saat ini.
“Kebersamaan yang ada dalam tradisi merandai bisa kita kaitkan dengan kehidupan sosial sekarang, di mana nilai gotong royong dan rasa saling menghormati masih sangat penting,” jelas Tiara.
Kenduri Riau 2024 menjadi panggung yang tepat untuk menampilkan karya ini, yang menggambarkan keunikan dan kekayaan budaya Melayu dalam kemasan yang relevan dengan masa kini.
“Mararak Sisampek” bukan hanya sekedar tarian tradisional, tetapi juga sebuah karya yang menggabungkan unsur adat dan karya inovatif untuk merefleksikan kekayaan budaya Kuantan Singingi.
Dengan melibatkan generasi muda dan memadukan gerakan tari dengan musik tradisional yang diadaptasi, karya ini berhasil mencuri perhatian di acara Kenduri Seni 2024.
Produksi Karya
Pemilik Yayasan : Iwan Irawan
Koreografer : Tiara Irawan
Komposer : Taufiq Yendra Pratama
Penata Busana dan Rias : Duni Sriwani
Artistik : Andika