Museum Batik Pekalongan: Melestarikan Keindahan Warisan Budaya Nusantara

Budaya33 Dilihat

Jawa Tengah, (BA) – Kepala Museum Batik Pekalongan, Nurhayati Sinaga, mengungkapkan bahwa museum ini menjadi pusat keindahan dan keberagaman batik Nusantara. Dengan lebih dari 1.300 koleksi batik dari berbagai daerah di Indonesia, Museum Batik Pekalongan menghadirkan kekayaan budaya yang tak ternilai harganya.

Ragam Koleksi Batik Nusantara dan Mancanegara

Museum ini tidak hanya memamerkan koleksi batik dalam bentuk kain dan sarung, tetapi juga pakaian seperti kebaya dan kemeja. “Kami ingin menampilkan betapa kayanya ragam dan sejarah batik Indonesia,” kata Nurhayati dalam wawancara bersama PRO 3 RRI, Minggu (26/1/2025). Bahkan, museum ini turut mengoleksi batik dari mancanegara, menambah dimensi global pada koleksinya.

Koleksi yang ditampilkan di museum ini sering kali memiliki tema tertentu. Sebagai contoh, batik peranakan kerap dipamerkan saat Imlek, sementara batik bernuansa Islam ditampilkan selama Ramadan. Konsep ini memberikan pengalaman yang unik dan relevan bagi para pengunjung di setiap momen spesial.

Workshop Membatik, Warisan UNESCO yang Dapat Dicoba Langsung

Salah satu daya tarik utama Museum Batik Pekalongan adalah workshop membatik yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya sejak 2009. Para pengunjung dapat belajar langsung cara membuat batik menggunakan canting tulis maupun canting cap. “Kami ingin masyarakat tidak hanya melihat batik, tetapi juga merasakan proses pembuatannya,” ujar Nurhayati.

Untuk mengikuti workshop ini, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk. Harga tiket sangat terjangkau, yaitu Rp3.000 untuk anak-anak, Rp7.000 untuk dewasa, dan Rp20.000 untuk wisatawan mancanegara. Tiket tersebut sudah mencakup akses ke tiga ruang pameran serta pengalaman membatik yang edukatif dan menghibur.

Akses Mudah ke Museum di Jantung Kota Pekalongan

Museum Batik Pekalongan terletak di kawasan Kota Lama Pekalongan, hanya 10 menit dari stasiun kereta. Lokasi ini sangat strategis dan mudah dijangkau menggunakan transportasi umum maupun layanan transportasi online. “Akses ke museum sangat mudah, sehingga menjadi pilihan yang cocok untuk semua kalangan,” tambahnya.

Sejarah dan Misi Pelestarian Budaya

Museum yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Juli 2006 ini bukan sekadar tempat wisata, tetapi juga destinasi edukasi yang menginspirasi. Melalui pameran dan workshop, museum ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya batik di tengah arus modernisasi.

Museum Batik Pekalongan mengundang masyarakat untuk mengenal dan mencintai warisan budaya Nusantara. Dengan fasilitas lengkap, koleksi tematik, dan akses yang mudah, museum ini menjadi destinasi yang sempurna bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin memahami batik lebih dalam.

“Melalui museum ini, kami berharap masyarakat semakin mencintai batik dan menjaga keberadaannya sebagai identitas budaya bangsa,” tutup Nurhayati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *