Bereunuen , (BA) – Resolusi Kesenjangan Dominasi Ruang Apresiasi Menuju Ruang Kejuaraan Nasional Siswa Berprestasi. Kelangkaan ruang apresiasi dan kelangkaan program penunjang pembinaan peningkatan bakat prestasi generasi emas Aceh dan dugaan semacam terjadinya manisfestasi semacam bentuk ruang ego sektoral dengan kooptasi ruang universal.
Fenomena kooptasi sistem kerja pengawasan Ini yang di rasakan oleh siswa dan guru pendidik di hampir di semua kabupaten. Program yang terkesan tebang pilih menyulitkan terbentuknya guru-guru berprestasi di luar lingkaran gelap.
Fakta ini sudah menjadi rahasia umum bagaimana tingkat prestasi siswa di Provinsi Acèh tidak terstruktur dengan baik polarisasi pengembangan minat dan bakat siswa.

Hal ini dirasakan oleh beberapa guru di kabupaten saat mereka bukan bagian dari circle kelompok tertentu. Entah apa yang terjadi dari scenario tersebut. Pastinya banyak guru tidak didalam circle tidak mendapatkan akses yang sama. Lalu pertanyaan mendasar adalah apa makna dari devenisi visi pendidikan berbasis kompetensi, lalu apa latar belakang fenomena itu terjadi?.
Jawaban nya masih misteri sampai hari ini. Pastinya survey dilapangan menyatakan banyak dari guru-guru non circle tidak mendapatkan akses yang sama dengan guru-guru di dalam circle kelompok tertentu.
Fenomena ini bukan menjadi alasan baru yang baru terjadi di Aceh. Keadaan ini hampir dipastikan banyak terjadi di semua daerah di Nusantara.

Dr. Rasyidin., M.Sn., selaku akademisi yang telah meneliti keadaan ini terhitung dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2025, lalu peneliti yang juga sebagai staff pengajar mengambil langkah-langkah solutif dan mempelajari berbagai kendala yang terjadi di lapangan. Dan endingnya semua kajian itu peneliti realisasikan dengan membangun trush kepada dua orang volunter Kesenian dari SDN 1 Bereunuen di kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidië.
Target sasaran utama adalah memindahkan prestasi kepada anak-anak berbakat di kabupaten selain Kota Banda Acèh dan memindahkan potensi bakat itu ke daerah yang terbatas segala prasaeana.
Dan program itu berhasil, enam kali Kabupatèn Pidië dapat mewakili Acèh ke tingkat lomba FLS2N yang sekarang menjadi FLS3N tingkat Nasional. Dalam Enam kali partisipasi di kejuaranaan Nasional SDN 1 BEREUNUEN berhasil membawa juara secara bertahap, pertama Menjadi juara harapan IV tingkat Nasional, kemudian menjadi juara harapan III tingkat Nasional dan terakhir mendapat Mendaki Emas untuk cabang lomba seni Pantomim dan Seni Tari tingkat Nasional.

Berkat pembinaan berkesinambungan dalam upaya pendampingan guru dan siswa berprestasi di kabupaten, Peneliti mendorong serta memotivasi ibu guru Syarifah Zaimah, S.Pd., M.Si., sorang guru yang berasal dari SDN 1 BEREUNUEN Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidië berserta Suaminya Dhian Ramadhan, S. Kom untuk meningkatkan pola konsep pelatihan hanya di sekolah menjadi ruang pengembangan dan peningkatan potensi guru dan siswa berprestasi. Alhamdulillah program ini mendapat suport dan dukungan penuh dari kepala sekolah SDN 1 BEREUNUEN oleh Ibu Cut Zanabon, S.Pd., M.Si.,
Baru saja sekolah SDN 1 BEREUNUEN mengadakan bintek kepada 50 orang guru-guru sekolah dasar se Kecamatan Mutiara Timur yang berlangsung dari tanggal 1-3 September bertempat di lokasi SDN 1 BEREUNUEN. Dan program kedua yaitu bimbingan teknis bagi siswa dan siswa di dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupatèn Pidie Jaya yang sudah berlangsung pada tanggal 7-9 di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupatèn Pidië Jaya.
Penulis, Dr. Rasyidin, M.Sn
Dosen Prodi Seni Teater ISBI ACEH.
Juga sebagai Seniman Teater Acèh.
Sekarang sedang menetap di kota Solo untuk menyelesaikan studi akhir Doktoral Pengkajian Seni Teater












