Hari Kesadaran Skizofrenia Sedunia 24 Mei : Kenali Tema Hingga Dampak

Psikologi231 Dilihat

Pekanbaru, Bilikanalogi – Hari Kesadaran Skizofrenia Sedunia diperingati tiap tahunnya pada 24 Mei. Momentum ini didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit mental yang mempengaruhi lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia.

Peningkatan kesadaran ini penting untuk melawan stigma yang melekat pada penyakit ini.

Skizofrenia adalah kondisi kejiwaan ketika zat kimia di area otak tertentu tidak seimbang. Jika terjadi, hal ini dapat menyebabkan kurangnya koordinasi antara pikiran, tindakan, dan emosi. Kondisi ini bisa diobati dan bahkan bisa disembuhkan.

Meski begitu, banyak pengidap skizofrenia yang tidak menjangkau bantuan. Beberapa yang menjangkau cenderung mengalami stigma karena kondisi mereka daripada mendapat dukungan. Itulah mengapa penting untuk meningkatkan kesadaran akan skizofrenia.

Tema Hari Kesadaran Skizofrenia Sedunia 2023

Pada tahun ini, tema yang diusung untuk memperingati Hari Kesadaran Skizofrenia Sedunia adalah “Celebrating the Power of Community Kindness” yang artinya adalah “Merayakan Kekuatan Kebaikan Komunitas”.

Tema ini dipilih supaya masyarakat dan keluarga serta para pengidap skizofrenia dapat menyebarkan kesadaran dan menyemangati mereka yang hidup dengan gangguan tersebut. Dengan begitu, akan tercipta sebuah masyarakat yang lebih inklusif.

Asal-usul Hari Kesadaran Skizofrenia Sedunia

Hari Kesadaran Skizofrenia Sedunia dideklarasikan oleh National Schizophrenia Foundation pada 24 Mei untuk menghormati Dr Philippe Pinel, tokoh utama dalam upaya awal pemberian perawatan dan pengobatan yang manusiawi bagi orang sakit jiwa.

Pada awal tahun 1792, Pinel ditunjuk sebagai dokter kepala di Bicetre, rumah sakit jiwa pria di Paris, dan melakukan reformasi besar dengan melepaskan para pasien yang dirantai selama 30 hingga 40 tahun. Pinel pun lebih memilih perawatan dengan melakukan terapi, kontak dekat, dan berdiskusi dengan pasien.

Mengesampingkan mitos penyakit mental yang kerap disamakan dengan kerasukan setan, Pinel menganggap penyakit mental sebagai akibat dari paparan berlebih terhadap tekanan sosial dan psikologi serta keturunan dan kerusakan fisiologis.

Apa Itu Skizofrenia?

Istilah ‘skizofernia’ secara harfiah berarti pemisahan pikiran dan diciptakan pada tahun 1910 oleh psikiater Swiss, Dr Paul Eugen Bleuler. Ini adalah gangguan mental yang serius yang menyebabkan pengidapnya menafsirkan realita secara tidak normal.

Dikutip dari Mayo Clinic, skizofrenia dapat mengakibatkan beberapa kombinasi dari halusinasi, delusi, dan pemikiran dan perilaku yang sangat tidak teratur yang merusak fungsi sehari-hari dan dapat melumpuhkan.

Beberapa gejala yang muncul dari skizofernia adalah :

  • Delusi
  • Halusinasi
  • Ucapan yang tidak teratur
  • Perilaku motorik yang tidak normal
  • Kebiasaan buruk, seperti tidak menjaga kebersihan

Gejala ini dapat bervariasi dalam jenis dan tingkat keparahan dari waktu ke waktu dengan periode memburuk dan remisi gejala. Pada pria, gejala skizofrenia biasanya dimulai pada awal hingga pertengahan usia 20-an. Pada wanita, gejala biasanya dimulai pada akhir usia 20-an.

Terdapat gejala lain yang mungkin muncul pada usia remaja, seperti

  • Menarik diri dari teman dan keluarga
  • Penurunan prestasi di sekolah
  • Sulit tidur
  • Lekas marah atau suasana hati yang tertekan
  • Kurang motivasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *