Wanita Bisa Mencapai 25% Mengalami Severe Deppresive Episode With Psychotic Symptoms (Depresi Psikotik)

News547 Dilihat

BILIKANALOGI.WEB.ID  Severe deppresive episode with psychotic symptoms atau Episode depresi dengan gejala psikotik adalah gangguan kejiwaan di mana gejala depresi berat dikombinasikan dengan gejala psikotik. Depresi mayor adalah bentuk gangguan depresi yang parah, sedangkan gejala psikotik terdiri dari hilangnya kontak dengan realitas, seperti halusinasi (persepsi indrawi tanpa rangsangan yang nyata) atau delusi (keyakinan salah yang sulit diubah).

Pada episode depresi yang parah dengan gejala psikotik, mungkin terdapat perasaan yang mendalam disertai dengan pikiran yang menyimpang, misalnya gagasan negatif tentang diri sendiri, dunia, atau masa depan. Gejala psikotik dapat berupa halusinasi pendengaran (mendengar suara yang tidak ada), halusinasi penglihatan (melihat sesuatu yang tidak ada), delusi (keyakinan yang tidak sesuai dengan kenyataan) dan perubahan perilaku yang nyata.

Gejala episode depresi mayor dengan gejala psikotik atau Severe deppresive episode with psychotic symptoms juga dapat mencakup kombinasi gejala depresi mayor dan gejala psikotik. Gejala yang dapat terjadi pada gangguan ini meliputi perubahan suasana hati, pemikiran, persepsi, dan perilaku.

baca juga Depresi Pasca Melahirkan, Ibu di Indonesia Bisa Mengalami Peningkatan Hingga Ke 26,15%

Di bawah ini adalah beberapa gejala yang sering menyertai episode depresi mayor dengan gejala psikotik:

Gejala depresi berat:

  • Perasaan sangat sedih, putus asa atau kehilangan harapan.
  • Kehilangan minat atau kesenangan pada aktivitas yang biasanya Anda nikmati.
  • Gangguan tidur, seperti insomnia atau tidur berlebihan.
  • Gangguan nafsu makan, termasuk kenaikan atau penurunan berat badan.
  • Kelelahan yang berlebihan atau kehilangan energi.
  • Menurunnya konsentrasi dan penilaian.

Gejala psikotik:

  • Halusinasi: Mendengar suara-suara, melihat gambar atau merasakan hal-hal yang tidak ada.
  • Delusi: Keyakinan yang salah dan tidak sesuai dengan kenyataan, seperti keyakinan paranoid atau keyakinan bahwa seseorang memiliki atau mengendalikannya.
  • Gangguan berpikir: Pemikiran yang kacau, kesulitan mengorganisir ide atau hambatan berpikir.

Perubahan perilaku:

  • Perubahan dalam kegiatan sehari-hari, seperti isolasi sosial atau menarik diri dari kontak sosial.
  • Agitasi atau kelambatan psikomotorik (gerakan yang sangat cepat atau sangat lambat).
  • Kecenderungan untuk berperilaku impulsif atau bahkan perilaku melukai diri sendiri.

Gangguan fisik:

  • Nyeri fisik tanpa penyebab medis yang jelas.
  • Perubahan tingkat energi dan aktivitas fisik.

Kombinasi gejala-gejala ini dapat membuat pasien tidak mampu mengatasi kehidupan sehari-hari dan membutuhkan perhatian medis segera. Penting untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan profesional untuk menangani episode depresi berat dengan gejala psikotik. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal terpengaruh oleh gejala-gejala ini, segera cari bantuan dari profesional kesehatan mental atau hubungi layanan darurat jika ada potensi bahaya bagi diri Anda atau orang lain.

Dilansir dari salah satu jurnal Dewa Putu Eka dijelaskan bahwa gangguan depresi adalah bagian dari gangguan suasana hati yang dapat terjadi pada semua usia. Gangguan depresi merupakan masalah kesehatan yang serius saat ini. Sebagian besar gangguan ini biasanya terjadi pada dekade 2 hingga 5 (usia rata-rata 40 tahun). Prevalensi
Prevalensi seumur hidup pada pria sekitar 15%, pada wanita bisa mencapai 25%. Gangguan ini ditandai dengan adanya gejala episode depresi mayor yang disertai dengan gejala psikotik. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *