Kenali Eccedentesiast, Fenomena Smile Depression (Menutupi Kesedihan Dibalik Senyuman)

Psikologi276 Dilihat

BILIKANALOGI.WEB.IDEccedentesiast adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang suka menutupi kesedihannya dengan senyuman. Istilah lain yang sering digunakan untuk menggambarkan eccedentesiast adalah smile depression.

Namun, eccedentesiast dan smile depression hanyalah istilah dalam bahasa sehari-hari dan bukan istilah medis atau diagnosis klinis.

Namun demikian, fenomena ini sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Alih-alih menunjukkan perasaan sedih yang sebenarnya, beberapa orang lebih suka menyembunyikannya dengan berpura-pura bahagia.

Semua orang mungkin pernah mengalami hal ini setidaknya sekali, setidaknya dalam situasi tertentu. Misalnya, ketika Anda harus terlihat baik-baik saja di sebuah pertemuan dengan teman-teman, padahal pada kenyataannya Anda memiliki banyak masalah yang membuat Anda sedih.

Jika Anda merahasiakan kesedihan Anda, sulit bagi orang lain untuk mengetahui bahwa orang yang eksentrik sedang tidak enak badan. Namun, ada beberapa hal yang dapat terlihat dan bisa menjadi tanda bahwa mereka sebenarnya sedang mengalami perasaan negatif. Secara spesifik, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri orang eksentrik (Morin, 2021).

  • Perubahan perilaku makan
  • Perubahan kebiasaan tidur
  • Perasaan tidak berguna yang terlihat jelas
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukai

Terlepas dari tanda-tanda ini, orang eksentrik berusaha untuk tetap ceria di depan orang lain. Bahkan, mereka mungkin masih bersosialisasi dan bekerja semaksimal mungkin (GoodTherapy, 2020). Jadi, apa alasan mereka menyembunyikan semua perasaan ini?

baca juga Wanita Bisa Mencapai 25% Mengalami Severe Deppresive Episode With Psychotic Symptoms (Depresi Psikotik)

Alasan Eccedentesiast 

1. Takut membebani orang lain

Banyak orang merasa bahwa masalah yang mereka hadapi dapat menyulitkan orang lain. Mereka lebih suka menghadapi masalah sendirian. Oleh karena itu, mereka tidak ingin menceritakan kesulitannya kepada orang lain agar orang lain tidak terbebani (GoodTherapy, 2020).

2. Menyangkal perasaan yang sebenarnya

Orang mungkin menyembunyikan kesedihan mereka karena mereka tidak ingin mengakuinya. Orang-orang seperti itu menyangkal perasaan yang mereka alami dan menggantinya dengan perasaan yang dapat menyembuhkan mereka. Beberapa orang beranggapan bahwa semuanya akan baik-baik saja, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menunjukkan senyuman daripada kesedihan (Morin, 2021).

3. Malu

Penyebab utama rasa malu adalah stigma seputar masalah kesehatan mental (GoodTherapy, 2020). Salah satu contohnya adalah anggapan bahwa laki-laki dianggap aneh jika sering menangis. Stigma ini menyebabkan laki-laki merasa malu untuk menunjukkan perasaan sedihnya dan memilih untuk menunjukkan bahwa dirinya kuat.

4. Takut terlihat lemah

Penilaian orang lain sering kali mempengaruhi kita. Inilah alasan mengapa orang terkadang tidak ingin mengungkapkan rasa sakitnya untuk menghindari penilaian lemah dari orang lain. Tidak hanya karena penilaian, tetapi juga karena mereka berpikir bahwa orang lain mungkin akan mengambil keuntungan dari kondisi mereka jika mereka terlihat lemah (Morin, 2021).

5. Untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri

Mereka berpura-pura tersenyum untuk melupakan kesedihan yang mereka hadapi. Mereka sadar akan perasaan yang sebenarnya mereka alami tetapi tidak ingin terlalu terlibat. Oleh karena itu, mereka menutupi kesedihan mereka seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

6. Menjaga profesionalisme

Situasi terkadang memaksa kita untuk tidak menunjukkan kepada dunia bahwa kita memiliki masalah. Setiap orang memiliki peran dalam hidup dan ini mengharuskan kita untuk bersikap profesional setiap saat. Alasan ini bisa menjadi bentuk penyangkalan emosional atau upaya untuk mengendalikan diri kita dalam situasi tersebut (GoodTherapy, 2020).

7. Merasa bersalah karena merasa sedih

Banyak orang berpikir bahwa hidup berjalan dengan baik dan tidak seharusnya merasa sedih karena sesuatu telah terjadi (Morin, 2021). Karena pemikiran ini, orang merasa bersalah ketika mereka sedih. Oleh karena itu, mereka menyembunyikannya agar tidak merasa bersalah.

Dampak Negatif Eccendentesiast 

  • terbiasa menghindar permasalahan
  • perasaan tertekan
  • semakin merasa sedih
  • mengancam hubungan dengan orang lain
  • bunuh diri

Sikap menghadapi Eccendentesiast

  • jujur terhadap perasaan
  • bercerita kepada orang lain
  • identifikasi emosional terlebih dahulu
  • bantuan professional atau psikiater

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *