Film Dokumenter Dirty Vote, Wapres RI : Kita Tidak Ingin Pemilu 2024 Menimbulkan Masalah

Nasional201 Dilihat

JAKARTA – Di tengah masa tenang Pemilu 2024, publik, khususnya di media sosial, dikejutkan dengan dirilisnya film dokumenter berjudul Dirty Vote. Film ini dirilis pada Minggu (11/02/2024) di akun YouTube Pusat Studi Hukum dan Politik Indonesia (PSHK) dan hingga saat ini sudah ditonton lebih dari 4,1 juta kali.

Film dokumenter berdurasi 1 jam 57 menit yang dibintangi oleh tiga pakar hukum tata negara Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari ini cukup mengagetkan karena isinya mengungkap potensi kecurangan pada Pemilu 2024. Film tersebut tidak hanya dibagikan di platform media sosial X (Twitter) tetapi juga mendapat banyak komentar dari masyarakat.

Ketika tim media menanyakan tanggapannya mengenai film tersebut, Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa film Suara Tercoblos merupakan bentuk dinamika politik pada Pemilu 2024. Menurutnya, film ini secara umum menggambarkan keinginan agar Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan pemerintah akan merespon keinginan tersebut.

“Saya kira masalahnya [Suara Kotor] adalah dinamika politik kita. Saya kira pemerintah akan memberikan perhatian terhadap suara-suara itu,” kata Wapres dalam keterangan pers kepada media usai menghadiri rapat koordinasi nasional Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) MUI di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan No. 6, Jakarta Pusat, pada Senin (12/02/2024).

Sebagai bagian dari upaya, kata Wapres, pemerintah akan merespons dengan baik berbagai kontribusi yang ada di dalam film Dirty Vote untuk mewujudkan pemilu yang bersih dan bebas dari kecurangan.

“Kita berharap upaya-upaya untuk pemilu yang lebih baik ini dapat diterima dengan baik,” ujarnya.

Lebih lanjut Wapres mengingatkan, yang terpenting saat ini adalah bagaimana pemilu demokratis 2024 dapat berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan permusuhan dan perpecahan di tengah masyarakat.

“Kita ingin pemilu ini menghasilkan sesuatu yang baik dan memperbaiki keadaan. Kita tidak ingin pemilu ini menimbulkan masalah yang akan membuat kita mundur dengan saling bermusuhan,” ujarnya.

Oleh karena itu, Wapres meminta berbagai pihak yang terlibat, terutama para pelaksana dan pengawas di lapangan, untuk memastikan bahwa proses pemilu berlangsung jujur dan adil.

“Saya kira semua pihak harus mengawasi prosesnya agar pemilu ini betul-betul berjalan dengan baik, jujur dan adil, dan di TPS-TPS sudah ada pelaksana, kemudian ada saksi-saksi dan semuanya ikut mengawasi,” ujar Wapres.

“Mudah-mudahan tidak ada ketidakjujuran [seperti yang digambarkan dalam film Dirty Vote], mudah-mudahan tidak terjadi. Kita semua berharap pemilu ini berjalan dengan lancar,” tambahnya.

Dalam konferensi pers tersebut, Wapres didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi, Masduki Baidlowi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *